TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rusia Tangguhkan Kesepakatan Pangan dengan Ukraina

Penangguhan ini tidak ada hubungannya dengan ledakan Krimea

Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Jakarta, IDN Times - Rusia langsung menangguhkan kesepakatan pangan, termasuk ekspor biji-bijian Ukraina lewat Laut Hitam, usai ledakan yang terjadi di Jembatan Krimea. 

Kesepakatan ini sempat dikawal oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Turki pada Juli 2022, yang memungkinkan biji-bijian Ukraina tetap bisa diekspor.

“Perjanjian Laut Hitam tidak berlaku lagi mulai hari ini. Perjanjian itu juga belum diimplementasikan, jadi dihentikan,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Al Jazeera, Senin (17/7/2023).

Baca Juga: Negara Populasi Muslim Besar, Indonesia-Turki Kompak Bela Palestina

1. Tidak ada hubungannya dengan ledakan Krimea

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. (Twitter.com/Russian Embassy in USA)

Namun, Peskov menegaskan bahwa penangguhan ini tidak ada hubungannya dengan ledakan di Krimea yang menewaskan dua orang.

“Keputusan Kremlin sudah dibuat sebelum ledakan itu terjadi,” kata Peskov.

Peskov menambahkan, Kremlin juga sudah memberitahu PBB, Ukraina dan Turki tentang keputusan terbaru soal ekspor biji-bijian tersebut.

2. Ada pusat pemantauan di Istanbul

ilustrasi gandum (freepik.com/onlyyouqj)

Setahun lalu, sejumlah pejabat PBB memuji kesepakatan ini, terutama dari pihak Rusia dan Ukraina. Mereka melihat implementasi rencana cukup cepat, apalagi kesepakatan dibuat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi.

Pusat pemantauan pergerakan kapal pun dibangun di Istanbul, Turki. Berdasarkan kesepakatan tersebut, pejabat Ukraina akan memandu kapal melalui jalur yang aman untuk menuju tiga pelabuhan utama, termasuk pelabuhan Odesss yang juga dibombardir pasukan Moskow.

Kemudian kapal akan keluar dari teritorial Ukraina di Laut Hitam, transit di Selat Bosphorus dan masuk ke pelabuhan Turki untuk diperiksa. Selanjutnya, kapal-kapal tersebut baru berlayar ke tujuan masing-masing.

Baca Juga: Azerbaijan: Rusia Gagal Penuhi Kewajiban di Sengketa Nagorno-Karabakh

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya