Sejarah Hari Gunung Internasional dan Temanya Tahun Ini
Hari Gunung Internasional dirayakan setiap 11 Desember
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Hari Gunung Internasional (The International Mountain Day) berakar dari 1992 ketika Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan dan Pembangunan mengadopsi Bab 13 dari Agenda 21 bertajuk ‘Mengelola Ekosistem Rapuh: Pembangunan Gunung Berkelanjutan’,
Dilansir dari laman Food and Agriculture Organization of The United Nations (FAO), Majelis Umum PBB pada 2002 menetapkan 11 Desember sebagai Hari Gunung Internasional. FAO diberi mandat sebagai badan koordinasi yang memimpin perayaan hari internasional ini.
Baca Juga: Gunung-gunung dengan Panorama Indah dan Menakjubkan di Kaltim
1. Tema Hari Gunung Internasional tahun ini
FAO memutuskan tema Hari Gunung Internasional 11 Desember 2021 adalah wisata gunung berkelanjutan.
Pariwisata berkelanjutan di pegunungan dapat berkontribusi untuk menciptakan alternatif mata pencaharian, mengentaskan kemiskinan, inklusi sosial, serta konservasi keanekaragaman hayati. Tema ini diambil sebagai cara untuk melestarikan alam, budaya, dan nilai spiritual bersamaan dengan membangkitkan perekonomian masyarakat di sekitar pegunungan.
Secara umum, wisata gunung menarik sekitar 15-20 persen dari pariwisata global. Sayangnya, pariwisata adalah sektor yang paling terdampak pandemik COVID-19. Alhasil, komunitas pegunungan semakin sulit untuk mengakses ekonomi, layanan publik, bahkan kehilangan pekerjaan karena kebijakan pembatasan.
FAO melihat krisis ini sebagai peluang untuk memikirkan kembali bagaimana pariwisata gunung bisa dioptimalkan untuk mendongkrak mata pencaharian masyarakat sekitar. Di sisi lain, tema tahun ini juga mengajak masyarakat internasional untuk lebih menjaga sumber daya alam yang ada di gunung.
Baca Juga: Ini Gunung-gunung di NTB yang Dapat Dijajal oleh Pendaki