TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taliban Buka Opsi Pindahkan Ibu Kota dari Kabul ke Kandahar

Kandahar merupakan tempat kelahiran Taliban

Dua pria memindahkan kaca jendela rumah mereka yang pecah dekat lokasi ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan, Rabu (21/4/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Omar Sobhani)

Jakarta, IDN Times – Komisi Kebudayaan Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengungkap gambaran masa depan Afghanistan di bawah kelompok militan Islam itu. Salah satunya adalah Taliban membuka opsi untuk memindahkan ibu kota dari Kabul menuju Kandahar.

Dikutip dari Al Jazeera, Balkhi pertama kali mengungkap wajahnya pada Selasa (17/8/2021), ketika Taliban menggelar konferensi pers perdana sejak menguasai Kabul pada Minggu (15/8/2021). Ia menjadi penerjemah untuk juru bicara Zabihullah Mujahid.

“Konsultasi masih dalam proses, pastinya akan menjadi sistem yang inklusif,” kata Balkhi, menekankan komitmen Taliban untuk membentuk Taliban yang moderat.

“Pembicaraan termasuk apakah ibu kota akan tetap di Kabul atau pindah ke Kandahar,” ujarnya, merujuk pada kota yang berjarak sekitar 497 kilometer dari Kabul. Kandahar merupakan tempat kelahiran Taliban.

Baca Juga: Melacak Asal Dana dan Persenjataan Taliban

1. Taliban sebut histeris warga adalah sesuatu tak berdasar

Tangkapan layar jarak tempuh Kabul-Kandahar, Afghanistan (Google Maps)

Pada saat yang sama, Balkhi juga menyayangkan ketakutan masyarakat terhadap Taliban. Tak heran, sebab Taliban sepanjang 1996-2001 menjadi kelompok yang sangat tegas dan kejam dalam menegakkan hukum Islam.

“Sangat disayangkan bagi orang-orang untuk bergegas (melarikan diri) ke bandara seperti saat ini. Kami telah mengumumkan amnesti umum untuk semua orang di pasukan keamanan dari tingkat senior hingga junior. Ketakutan ini histeria yang tidak berdasar,” ulas dia.

Terkait kerusuhan di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Balkhi juga menyampaikan bila mereka terus menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat (AS).

“Kami sedang dalam pembicaraan dan kami memiliki hubungan, hubungan kerja, dengan Amerika tentang pengaturan keamanan. Pos pemeriksaan luar berada dalam kendali kami, dan di dalam (bandara) berada di bawah kendali pasukan AS, dan kami terus-menerus berhubungan satu sama lain,” ulas dia.

Baca Juga: Takut Dibakar Taliban, Perempuan Afghanistan Sembunyikan Foto BTS

2. Taliban sebut kejatuhan Kabul sebagai hal yang tidak disengaja

potret Taliban setelah menguasai Kabul (dnaindia.com)

Balkhi juga mengungkap bahwa penaklukkan Kabul adalah sesuatu yang tidak disengaja. Dalam berbagai kesempatan, Taliban berulang kali menyampaikan bila mereka tidak memiliki minat untuk menaklukkan ibu kota.

Namun, ketika Taliban mengepung Kabul, mereka justru terkejut dengan reaksi pasukan keamanan yang meninggalkan tugasnya.

“Pada awalnya kami ingin mencapai solusi politik sebelum memasuki Kabul dan membuat pemerintahan bersama dan inklusif. Tapi yang terjadi adalah aparat keamanan pergi, meninggalkan tempat mereka, dan kami terpaksa meminta pasukan untuk mengambil alih keamanan,” papar dia.

Baca Juga: JK Ungkap Curhat Pemimpin Taliban saat Berkunjung ke RI pada 2019

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya