TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Diundang KTT ASEAN, Junta: Kami Sudah Usaha Wujudkan Perdamaian!

ASEAN salahkan pemberontak yang sebabkan tak ada perdamaian

Panglima Militer Myanmar Jendral Min Aung Hlaing tiba di Indonesia (IDN Times/Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times – Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, membantah tuduhan ASEAN yang mengatakan bahwa pemerintahannya mengabaikan konsensus lima poin. Konsensus tersebut merupakan road map hasil kesepakatan para pemimpin Asia Tenggara, untuk memulihkan stabilitas dan perdamaian di Myanmar sejak kudeta terjadi pada 1 Februari 2021.

Dilansir Reuters, Min Aung justru menyalahkan kelompok pemberontak yang menyebabkan perdamaian tak kunjung hadir di Myanmar. Dia meminta ASEAN untuk memperhatikan hal itu.

Dia juga menuturkan, beberapa hal yang dituntut oleh Utusan Khusus ASEAN untuk Myanmar tidak dapat dinegosiasikan. Salah satunya adalah permintaan untuk bertemu dengan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Kubu Aung San Suu Kyi: Junta Mengkhianati Rakyat Myanmar dan ASEAN

Baca Juga: Pertemuan Pertama Pemimpin ASEAN, Jokowi Hadiri ASEAN Leaders Meeting

1. Junta sebut NUG penyebab kerusuhan

Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

Dari lima konsensus yang dihasilkan pada April lalu, baru satu yang terpenuhi, yaitu memastikan bantuan kemanusiaan masuk ke Myanmar.

Min Aung tidak secara spesifik menyinggung soal keputusan ASEAN untuk tidak mengundangnya dalam KTT Asia Tenggara 26-28 Oktober 2021. Namun, dia memperingatkan supaya National Unity Government (NUG), pemerintahan bayangan yang dibentuk oleh politisi Liga Nasional Demokrasi (NLD), tidak menyabotase proses perdamaian yang dipimpin ASEAN.

“Lebih banyak kekerasan terjadi karena provokasi kelompok teroris,” ujar Min Aung, merujuk pada NUG yang dilabeli sebagai teroris. 

“Tidak ada yang peduli dengan kekerasan mereka, dan hanya menuntut kita menyelesaikan masalah ini. ASEAN harus bekerja untuk itu,” tambah dia, mendesak ASEAN untuk menindak tegas NUG.

Baca Juga: ASEAN Tunjuk Menlu Erywan Yusof sebagai Utusan Khusus untuk Myanmar

2. NUG apresiasi ASEAN tidak undang Min Aung pada KTT

Penasehat Negara dan Menteri Luar Negeri Myanmar Aung San Suu Kyi (ANTARA FOTO/Ye Aung Thu)

Pernyataan Min Aung tidak lepas dari keputusan NUG yang baru-baru membentuk milisi bernama Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Beberapa bulan lalu, NUG juga mendeklarasikan siap memulai perang defensif melawan junta.

Secara terpisah, dari keterangan tertulis yang disebar melalui akun Twitter-nya, NUG mengapresiasi keputusan ASEAN untuk tidak mengundang Min Aung pada KTT Asia Tenggara. Kendati begitu, ASEAN mengizinkan perwakilan nonpolitik Myanmar untuk menghadirinya.

Pada saat yang sama, NUG berharap ASEAN bisa memastikan bahwa delegasi Myanmar yang hadir dapat mewakili suara rakyat.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya