TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Biden: Israel Hilang Dukungan Internasional jika Perang Gaza Berlanjut

Biden minta Israel setop konflik di Gaza

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel akan kehilangan dukungan internasional jika terus melanjutkan agresinya di Gaza.

“Israel mendapat dukungan luar biasa dari sebagian besar negara. Jika mereka terus melakukan hal ini dengan pemerintahan yang sangat konservatif yang mereka miliki, dengan Itamar Ben-Gvir dan lainnya, mereka akan kehilangan dukungan dari seluruh dunia, dan itu bukan kepentingan Israel,” kata Biden pada Selasa (27/2/2024) dilansir Anadolu.

Biden menegaskan bahwa salah satu cara Israel untuk bertahan pada akhirnya adalah dengan memanfaatkan undangan perdamaian dan keamanan bagi Israel serta Palestina.

Baca Juga: Rumor Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel, Ini Kata Kemlu

1. Potensi gencatan senjata selama Ramadan

Aksi protes warga AS di San Fransisco terhadap Israel dan AS dalam konflik Palestina pada 2021. (unsplash.com/Patrick Perkins)

Biden juga mengatakan bahwa ada potensi untuk melakukan gencatan senjata sementara. Berbagai upaya telah dilakukan belakangan ini untuk meraih gencatan senjata.

“Sudah ada kesepakatan dari pihak Israel bahwa mereka juga tidak akan melakukan aktivitas selama Ramadhan, untuk memberi kami waktu untuk mengeluarkan semua sandera,” katanya.

Langkah itu, tambah Biden, akan memberi kita waktu untuk mulai bergerak ke arah yang telah dipersiapkan oleh banyak negara Arab. Ia lantas mengatakan bahwa Arab Saudi siap mengakui Israel jika konflik terhenti.

2. Seruan bentuk barikade di Al Aqsa di bulan Ramadan

Kawasan masjid Al-Aqsa (pixabay.com/reijotelaranta)

Sementara itu, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh meminta penduduk di Tepi Barat dan Yerusalem untuk membentuk barikade di Masjid Al Aqsa pada awal bulan Ramadan.

“Haniyeh menyerukan gerakan luas dan internasional untuk mematahkan pengepungan Masjid al-Aqsa,” lapor Jerussalem Post, Rabu (28/2/2024).

Haniyeh menegaskan bahwa ketika melakukan negosiasi penyanderaan, Hamas fleksibel atas segala usulan. Ia juga membahas kemungkinan invasi IDF ke Rafah dan menyatakan harapan bahwa upaya internasional akan menahan ambisi invasi Israel.

“Penjajah dan sekutunya, AS, tidak akan mampu mencapai apa yang tidak mereka capai dalam pertempuran melalui intrik politik. Dunia, khususnya negara-negara Arab, harus menahan musuh dan menolak membiarkan mereka melakukan invasi ke Rafah,” tuturnya.

Baca Juga: Biden: Israel Setuju Setop Serangan Selama Ramadan 

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya