TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Israel Serang Markas Organisasi Bulan Sabit Merah di Gaza 

Emang boleh Israel segila ini? Ya gak boleh lah!

Ilustrasi ambulance milik Bulan Sabit Merah Palestina. (Twitter.com/@PalestineRCS)

Jakarta, IDN Times – Pasukan Israel (IDF) melancarkan serangan terhadap markas besar organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Khan Younis, Gaza Selatan. Pasukan diduga menyerang dengan melepas tembakan untuk yang ketiga kalinya.

Melalui X, PRCS mengatakan 12 orang tewas di rumah sakit yang menjadi basis operasinya. Salah satu karyawan dan sukarelawan berasal dari PRCS. Sementara enam orang lainnya terluka.

“Penembakan itu juga mengakibatkan peluru menembus lima kendaraan, termasuk tiga ambulans,” ungkap PRCS, dilansir Al Jazeera, Kamis (1/2/2024).

Rumah Sakit Al-Amal telah dikepung oleh pasukan Israel selama berhari-hari, dan PRCS memperingatkan bahwa persediaan medis, bahan bakar, dan makanan di dalam rumah sakit hampir habis.

1. Israel terus gempur Khan Younis

Militer Israel atau Israel Defence Force. (twitter.com/@IDFSpokesperson)

Khan Younis menjadi pusat serangan IDF untuk melancarkan perlawanan terhadap Hamas. Pada Kamis, IDF melakukan serangan di sebelah barat kota itu.

Brigade ke-98 IDF dan pasukan terun payung melanjutkan operasi di sebelah barat. Sementara Brigade ke-162 aktif melancarkan serangan di utara dan tengah Jalur Gaza.

“Di Gaza utara, tentara dari Brigade 401 lapis baja terus membersihkan struktur militer Hamas dan membasmi teroris,” kapor The Jerussalem Post.

Pertempuran juga masih terus terjadi di selatan dekat Kota Rafah, yang berbatasan Mesir.

Baca Juga: Hari ke-116 Digempur Israel, 26 Ribu Warga Palestina Tewas

2. Krisis kemanusiaan

Suasana Rumah Sakit di Gaza. (twitter.com/@ICRC)

Serangan yang tak kunjung terhenti membuat krisis kemanusiaan kian parah di Gaza. Fasilitas kesehatan semakin menurun dan sulit untuk diakses.

Thomas White, direktur PBB untuk urusan pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, mengatakan pada Rabu bahwa stafnya terpaksa meninggalkan Khan Younis karena pertempuran sengit selama seminggu terakhir.

“Kami telah kehilangan klinik kesehatan, tempat penampungan utama, fasilitas yang mendukung masyarakat Khan Younis,” kata White, dikutip dari Middle East Eye.

Sebelumnya, Israel menuduh UNRWA terlibat dalam aksi Hamas pada 7 Oktober lalu. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun meminta agar UNRWA ditutup buntut kasus tersebut dan digantikan dengan lembaga lain.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya