PBB Serukan Sanksi Lebih Berat untuk Junta Myanmar
Konflik dikhawatirkan dapat meluas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Myanmar, Tom Andrews, mendesak komunitas internasional untuk lebih memperhatikan situasi di Myanmar saat ini. Junta militer dikabarkan meningkatkan serangan terhadap warga sipil.
“Penurunan junta militer Myanmar, yang disebabkan oleh kekalahan besar di medan perang dan meluasnya penolakan warga, telah menyebabkan peningkatan serangan terhadap warga sipil, sehingga menggarisbawahi perlunya tindakan internasional yang lebih kuat dan terkoordinasi,” kata Andrews, dilansir Anadolu, Rabu (20/3/2024).
Andrews menyerukan diakhirinya ketenangan dan keterlibatan dengan junta tanpa syarat. Ia menambahkan bahwa penghentian konflik menjadi prasyarat untuk berhubungan dengan junta.
1. Serangan terhadap warga sipil meningkat
Andrews menekankan bahwa dalam lima bulan terakhir, terjadi peningkatan serangan terhadap warga sipil.
”Serangan udara terhadap sasaran sipil meningkat lima kali lipat,” ungkapnya.
”Sekarang, mereka telah meluncurkan program perekrutan militer secara paksa, mendorong generasi muda untuk bersembunyi, melarikan diri dari negara, atau generasi muda yang tidak mau diikutsertakan dalam kampanye kebrutalan junta bergabung dengan pasukan perlawanan,” katanya.
Baca Juga: Jokowi Bertemu PM Kamboja, Bahas Kerja Sama hingga Konflik Myanmar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.