TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahaya! Pengembangan Nuklir Iran dalam Kondisi Ekstrem

Iran bisa buat senjata nuklir dalam waktu seminggu

Arsip - Rudal balistik darat ke darat dengan jangkauan 2.000 km bernama Khaibar dipamerkan di Tehran, Iran, Kamis (25/3/2023). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/foc.

Jakarta, IDN Times – Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Institute of Science and International Security (ISIS) mengungkap bahwa pengembangan nuklir Iran kian mencapai fase puncak. Tingkat ancaman disebut mencapai bahaya ekstrem dan jadi yang paling tertinggi sejak tahun 1990-an.

”Sejak tahun 2022, waktu 'breakout' Iran adalah nol. Artinya, Iran memiliki lebih dari cuku uranium yang diperkaya tinggi (HEU) untuk langsung membuat bahan peledak nuklir,” ungkap laporan ISIS tersebut, dilansir Jerussalem Post, Selasa (6/2/2024).

Uranium sendiri bukan satu-satunya komponen yang diperlukan untuk membuat senjata nuklir. Namun sejauh ini, komponen tersebut merupakan yang paling sulit didapat.

“Jika Iran ingin lebih memperkaya 60 persen uraniumnya yang telah diperkaya hingga 90 persen uranium tingkat senjata (WGU). Iran bisa melakukannya dengan cepat,” kata laporan itu.  

Baca Juga: CIA Tuduh Iran Jadi Dalang di Balik Kekacauan Timur Tengah

1. Membuat senjata nuklir

Ilustrasi senjata nuklir (Pixabay.com/StockSnap)

Dengan kemampuan Iran yang dapat memperkaya 60 persen uraniumnya, Iran disebut mampu membuat senjata nuklir hanya dalam waktu satu minggu.

“Iran dapat memproduksi uranium yang diperkaya dengan tingkat senjata yang cukup untuk dijadikan senjata nuklir dalam waktu seminggu. Hanya dengan menggunakan sebagian kecil dari 60 persen uranium yang diperkayanya,” kata laporan itu.

Selain itu, dengan menggunakan sisa persediaan uranium yang diperkaya, negara tersebut memiliki cukup uranium untuk membuat enam senjata dalam satu bulan, dan setelah lima bulan memproduksi uranium tingkat senjata, negara tersebut dapat memiliki cukup untuk dua belas senjata.

2. Membangun reaktor nuklir baru

Rudal di situs rudal bawah tanah Garda Revolusi Iran di lokasi yang dirahasiakan. Foto diperoleh pada Jumat (8/1/2021). ANTARA FOTO/IRGC/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS/rwa.

Pada Senin, Iran mengatakan pihaknya telah mulai membangun reaktor riset nuklir baru di Isfahan. Pembangunan itu dilakukan beberapa hari setelah Teheran mengumumkan akan membangun kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir di selatan.

“Hari ini, proses penuangan beton untuk pondasi reaktor dimulai di lokasi Isfahan,” kata kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, dilansir VOA.

Pusat penelitian nuklir Isfahan di Iran tengah sudah memiliki tiga reaktor. Reaktor riset baru berkekuatan 10 megawatt sedang dibangun untuk menciptakan sumber neutron yang kuat.

Proyek ini akan memiliki beragam kegunaan, termasuk uji bahan bakar dan bahan nuklir serta produksi radioisotop industri dan radiofarmasi.

Baca Juga: WANSUS: Iran Jawab soal Konflik Palestina dan Tuduhan Barat 

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya