TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Presiden Rusia Vladimir Putin Akan Mengunjungi Turki, Ada Apa?

Hubungan Turki sangat baik terhadap Rusia dan Ukraina

Presiden Rusia, Vladimir Putin (twitter.com/President of Russia)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Kamis (8/2/2024) mengatakan tengah menyiapkan kunjungan kenegaraan Presiden Rusia, Valdimir Putin, ke Turki mendatang. Ia dijadwalkan untuk bertemu Recep Tayyip Erdogan dalam waktu dekat.

Belum ada tanggal pasti kapan kunjungan tersebut akan dilaksanakan. Hal tersebut masih mempertimbangkan beberapa hal, yakni pemilihan presiden di Rusia pada Maret mendatang dan jadwal dari presiden Turki itu sendiri.

“Segera setelah tanggal-tanggal ini disepakati, kami akan mengumumkannya bersama mitra kami,” kata Peskov, dilansir Anadolu.

Laporan Al Arabiya menyebut, kemungkinan kunjungan tersebut dilaksanakan pada bulan April, dan paling lambat pada Mei.

1. Meyakinkan Moskow

Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki (twitter.com/AK Party)

Turki telah berupaya menjaga hubungan baik dengan Moskow dan Kyiv sejak Rusia menginvasi Ukraina. Mereka memberikan dukungan militer kepada Ukraina dan menyuarakan dukungan terhadap integritas wilayahnya, namun pada prinsipnya juga menentang sanksi terhadap Rusia.

Ankara berusaha meyakinkan Rusia untuk kembali ke Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam (Black Sea Grain Initiative) setelah Moskow menarik diri pada Juli lalu. Erdogan mengatakan alternatif terhadap kesepakatan tersebut tidak dapat memberikan solusi jangka panjang.

Peskov dalam pernyataannya pada Kamis (8/2/2024) menyebut bahwa tidak ada prasyarat untuk melanjutkan perjanjian tersebut.

“Saat ini, tidak ada prasyarat untuk dimulainya kembali kesepakatan gandum dalam bentuk yang telah dinegosiasikan dan tidak dilaksanakan sehubungan dengan Rusia. Oleh karena itu, kami tidak melihat adanya dasar dan prasyarat untuk hal ini,” katanya.

Baca Juga: Georgia Tuding Ukraina Ingin Buka Front Perang di Wilayahnya

2. Tidak terikat keputusan ICC

Sekretariat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). (icc-cpi.int)

Ruang lingkup Putin untuk bepergian ke luar negeri telah dibatasi sejak Maret tahun lalu ketika Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia, yang merupakan kejahatan perang.

Rusia membantah tuduhan tersebut dan menyebut tindakan itu keterlaluan. Moskow mengatakan, tindakan tersebut batal secara hukum karena Rusia bukan anggota ICC.

Turki juga bukan pihak dalam Statuta Roma ICC, sehingga Putin dapat melakukan perjalanan ke Turki tanpa takut ditangkap berdasarkan surat perintah tersebut.

Verified Writer

Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya