Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Pendidikan Prancis Amelie Oudea-Castera (Twitter/com/Amélie Oudéa-Castéra)
Menteri Pendidikan Prancis Amelie Oudea-Castera (Twitter/com/Amélie Oudéa-Castéra)

Jakarta, IDN Times - Oposisi Prancis mendesak Menteri Pendidikan Amelie Oudea-Castera untuk mundur dari jabatannya, karena kontroversi anak-anaknya yang bersekolah di sekolah swasta.

Oudea-Castera sebelumnya Menteri Olahraga pada 2022. Tapi, ketika pemerintahan Prancis melakukan perombakan kabinet pada Kamis (11/1/2024), dia ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan. 

1. Karena guru sering absen, anak dipindah ke sekolah lain

ilustrasi kegiatan belajar di sekolah (Unsplash.com/Taylor Wilcox)

Media investigasi Prancis mengungkap keputusan Oudea-Castera yang memutuskan untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah Katolik elite di Paris. Sekolah itu terkenal dengan pendekatan tradisionalis terhadap agama.

Dilansir Euro News, Oudea-Castera awalnya mencoba mempertahankan diri atas investigasi, mengklaim telah menarik anak sulungnya dari sekolah negeri karena gurunya berulang kali absen.

Dalam sebuah wawancara, dia dan suaminya mengaku muak dengan masalah itu sehingga memutuskan untuk mencari solusi lain.

Komentarnya memicu kemarahan di kalangan serikat pekerja sektor pendidikan. Juru bicara serikat pekerja menyebut klaim menteri pendidikan baru tersebut tidak masuk akal dan menghasut.

2. Kegagalan sektor pendidikan pemerintahan Presiden Macron

Media Prancis mengklaim anak sulung Oudea-Castera hanya menghabiskan enam bulan di sekolah taman kanak-kanak umum Littre. Guru yang mengajar pada 2009 mengatakan, sekolah yang diikuti oleh putra menteri pendidikan tidak kekurangan staf.

Jordan Bardella, ketua partai National Rally, mengatakan Oudea-Castera bertanggung jawab atas kebohongan yang dibuat.

Dia menekankan, masalah utamanya adalah tindakan sang menteri yang menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. Itu berarti sistem pendidikan publik di bawah Presiden Emmanuel Macron telah mengalami kegagalan.

"Jika menteri benar-benar berbohong, (dia) tidak punya tempat sebagai kepala kementerian pendidikan," kata Rodrigo Arenas, anggota parlemen dari partai sayap kiri LFI, dilansir AFP. 

3. Menteri Pendidikan meminta maaf

Menteri Pendidikan Prancis Amelie Oudea-Castera (Twitter/com/Amélie Oudéa-Castéra)

Awalnya Oudea-Castera menyangkal tuduhan. Tapi, dia akhirnya mengunjungi bekas sekolah putranya untuk meminta maaf dan bertemu para guru serta direktur untuk berdiskusi.

Dilansir Politico, dia mendapat cacian dari kerumunan anggota serikat pekerja dan perwakilan orang tua.

"Mereka telah berkuasa selama 7 tahun dan selama 7 tahun mereka tidak melakukan apa pun untuk memulihkan sekolah negeri," kata pemimpin Sayap Kanan Marine Le Pen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja