Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis Setop Pesawat ke Nikaragua, Diduga Ingin Selundupkan Orang

Jakarta, IDN Times - Prancis telah menghentikan penerbangan dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Nikaragua yang membawa 303 penumpang asal India. Hal ini dilakukan setelah mereka menerima informasi bahwa pesawat tersebut kemungkinan membawa korban perdagangan manusia.

Kantor kejaksaan Paris pada Jumat (22/10/2023) mengatakan, penyelidik khusus sedang menginterogasi semua penumpang. Dua orang juga telah ditahan sembari menunggu pemeriksaan lebih lanjut, dilansir Associated Press.

1. Penumpang dan awak pesawat tidur di aula utama bandara

Pesawat A340, yang diopersikan oleh perusahaan carteran Rumania Legend Airlines, dilarang terbang pada Kamis (21/12/2023), setelah berhenti untuk mengisi bahan bakar di bandara kecil Vatry di timur Paris.

Para penumpang dan awak pesawat awalnya tetap ditempatkan di dalam pesawat, namun mereka kemudian dipindahkan ke aula utama bandara untuk tidur pada Kamis malam.

“Ruang aula di bandara Vatry diubah menjadi ruang tunggu dengan tempat tidur individu untuk menyediakan kondisi penerimaan terbaik bagi penumpang,” kata kantor prefek Marne dalam sebuah pernyataan.

Penyelidik dari unit khusus kejahatan terorganisir Prancis, polisi perbatasan, dan polisi penerbangan sedang menangani kasus ini.

2. Penumpang diduga berusaha masuk ke AS atau Kanada secara ilegal

Sementara itu, Kedutaan Besar India di Prancis mengatakan, staf kedutaan telah memperoleh akses konsuler terhadap para penumpang.

“Kami sedang menyelidiki situasinya dan memastikan kesejahteraan penumpang," katanya dalam unggahan di jejaring X.

Menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut, para penumpang diduga berencana melakukan perjalanan ke Amerika Tengah untuk mencoba masuk secara ilegal ke Amerika Serikat (AS) atau Kanada.

3. Pesawat disewa oleh seorang pelanggan

Liliana Bakayoko, yang diidentifikasi sebagai pengacara Legend Airlines, mengatakan bahwa perusahaan menyangkal terlibat dalam sindikat perdagangan manusia.

Dia menjelaskan bahwa seorang pelanggan, yang tidak disebutkan identitasnya, menyewa pesawat tersebut dan bertanggung jawab untuk memverifikasi dokumen identitas setiap penumpang. Pelanggan telah mengkomunikasikan informasi penumpang kepada maskapai 48 jam sebelum penerbangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us