Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tsunami (pxhere.com)
ilustrasi tsunami (pxhere.com)

Jakarta, IDN Times - Peringatan tsunami dicabut di sepanjang pesisir Pasifik pada Rabu (30/7/2025). Hal itu memungkinkan jutaan pengungsi sementara untuk kembali ke rumah.

Setelah salah satu gempa bumi terkuat mengguncang wilayah timur jauh Rusia. Banyak negara mulai dari Jepang, Amerika Serikat (AS), hingga Ekuador memperingatkan warganya untuk menjauh dari wilayah pesisir.

Gelombang badai hingga 4 meter sempat diprediksi akan terjadi di beberapa wilayah Pasifik, setelah gempa berkekuatan magnitudo 8,8 melanda Semenanjung Kamchatka, Rusia, dilansir dari CNA.

1. Situasi di Peru dan Jepang

ilustrasi tsunami di Rusia (pexels.com/Ray Bilcliff)

Tsunami menyebabkan gangguan yang meluas. Peru menutup 65 dari 121 pelabuhan Pasifiknya. Otoritas Maui membatalkan penerbangan ke dan dari pulau Hawaii tersebut.

Untungnya, bencana yang diperingatkan akan datang setelah gempa tidak terjadi. Negara demi negara mencabut atau menurunkan peringatan kemudian mengumumkan bahwa penduduk pesisir dapat kembali.

Di Jepang, hampir 2 juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi, sebelum peringatan diturunkan menjadi imbauan untuk sebagian besar pesisir Pasifiknya, dengan gelombang setinggi 0,7 meter masih terpantau pada Kamis.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak memasuki perairan pesisir dan menjauhi pantai," kata seorang seismolog di badan meteorologi Jepang.

2. Situasi di Chili dan Galagapos

ilustrasi tsunami di Teluk Lituya (unsplash.com/Getty Images)

Di Chili, pihak berwenang melakukan apa yang disebut Kementerian Dalam Negeri sebagai evakuasi paling masif yang pernah dilakukan, dengan 1,4 juta orang diperintahkan untuk mengungsi ke dataran tinggi.

Pihak berwenang Chili tidak melaporkan kerusakan atau korban jiwa dan mencatat gelombang hanya setinggi 60 cm di pesisir utara negara itu.

Di Kepulauan Galapagos, di mana gelombang setinggi 3 meter diperkirakan terjadi, terdapat kelegaan karena lembaga oseanografi Angkatan Laut Ekuador menyatakan bahaya telah berlalu.

Penduduk setempat melaporkan permukaan laut turun dan kemudian naik tiba-tiba, sebuah fenomena yang biasa terjadi saat tsunami datang. Namun, hanya gelombang setinggi lebih dari satu meter yang dilaporkan, tanpa menimbulkan kerusakan.

3. Gempa dahsyat mengguncang Rusia

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kerusakan terparah terjadi di Rusia, di mana tsunami menghantam pelabuhan Severo-Kurilsk dan menenggelamkan pabrik perikanan setempat. Rekaman televisi pemerintah Rusia menunjukkan bangunan-bangunan dan puing-puing tersapu ke laut.

Gelombang air mencapai monumen Perang Dunia II kota itu, sekitar 400 meter dari garis pantai, kata Wali Kota Alexander Ovsyannikov.

Gempa awal juga menyebabkan kerusakan terbatas dan hanya sedikit korban luka, meskipun merupakan yang terkuat sejak 2011, ketika 15 ribu orang tewas di Jepang. 

Ilmuwan Rusia melaporkan bahwa gunung berapi Klyuchevskoy meletus tak lama setelah gempa bumi.

"Lava merah membara terpancar mengalir menuruni lereng barat. Terdapat cahaya yang kuat di atas gunung berapi dan ledakan-ledakan," kata Survei Geofisika Rusia.

Gempa pada Rabu adalah yang terkuat di wilayah Kamchatka sejak 1952, menurut layanan pemantauan seismik regional, yang memperingatkan akan adanya gempa susulan hingga berkekuatan magnitudo 7,5, dilansir dari AFP.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama