Jakarta, IDN Times – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memangkas anggaran reguler tahun 2026 setelah António Guterres mengumumkan penurunan tajam pada Senin (1/12/2025). Total alokasi turun menjadi sekitar 3,24 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp53,9 triliun, susut 577 juta dolar AS (setara Rp9,6 triliun) atau 15,1 persen dari tahun sebelumnya dalam upaya mendorong efisiensi melalui reformasi UN80.
Dilansir dari UN News, gelombang pemangkasan itu juga menghapus 2.681 posisi tetap yang mencakup 18,8 persen pegawai. Kebijakan tersebut dipicu krisis likuiditas, dengan tunggakan iuran negara anggota menembus 1,586 miliar dolar AS (setara Rp26,4 triliun). Dari total itu, 760 juta dolar AS (setara Rp12,6 triliun) berasal dari iuran 2024 yang belum dilunasi, sementara 877 juta dolar AS (setara Rp14,6 triliun) berasal dari kewajiban tahun berjalan. Hingga penutupan 2025, baru 145 dari 193 negara yang menyelesaikan pembayaran iuran.
