Anggota Parlemen Eropa Asal Latvia Dituduh Jadi Mata-mata Rusia

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Latvia (VDD), pada Senin (29/1/2024), memulai investigasi kepada seorang anggota Parlemen Eropa, Tatjana Ždanoka yang diduga menjadi agen mata-mata Rusia. Bahkan, ia disebut sebagai aset berharga dari Badan Keamanan Federal Rusia (FSB).
Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Latvia terus meningkatkan pengawasan terhadap etnis minoritas Rusia di negaranya. Bahkan, Riga berniat mengusir ribuan warga Rusia yang kedapatan memiliki pandangan pro-Kremlin dan masuk sebagai ancaman keamanan nasional.
1. Zdanoka diduga menjadi agen Rusia sejak 2005
Berdasarkan penilaian VDD, ia diduga dipilih menjadi mata-mata karena statusnya sebagai salah satu anggota Parlemen Eropa. Ia pun memiliki imunitas yang membuatnya cukup aman untuk mendukung kepentingan geopolitik Rusia di Eropa.
Dilansir LSM, VDD masih menginvestigasi terkait aktivitas mencurigakan yang dilakukan Zdanoka mulai 2005 hingga 2013. Namun, otoritas setempat belum menemukan bukti kriminal yang konkret bahwa Zdanoka memang membantu intelijen asing dan melawan Latvia.
"Membantu agen asing yang merugikan Latvia baru masuk dalam kasus kriminal sejak 2016. Maka dari itu, dukungan Zdanoka kepada dukungan aneksasi Krimea pada 2014 termasuk legal," ungkap VDD.
Berdasarkan analisa dari The Insider, kasus Zdanoka ini terungkap setelah kebocoran dokumen email miliknya yang mengirimkan pesan kepada dua orang. Kedua orang itu dikenal sebagai personel FSB, Dmitry Gladey dan Sergei Beltyukov.