Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
AP Photo/Al-hadji Kudra Maliro

Sempat dinyatakan sudah hilang, virus Ebola kembali merebak. Associated Press memberitakan jika sudah ada lebih dari seribu orang tewas akibat virus mematikan tersebut di wilayah Kongo timur sejak Agustus 2018. Menteri Kesehatan Kongo, Oly Ilunga, pada Jumat (3/5/2019) kemarin menyebut jika jumlah kematian kini menembus angka 1.008 jiwa.

Ilunga lebih rinci mengatakan bahwa ada empat korban jatuh di pusat wabah kota Katwa, di dalam kawasan Taman Nasional Virunga. Dua korban juga jatuh di Butembo, kota terbesar terdekat dari desa Katwa. Wabah Ebola sebelumnya merebak di kawasan Afrika Barat pada tahun 2014-2016 silam di Guinea, Sierra Leone dan Liberia. Total korban tewas waktu mencapai 11 ribu jiwa.

Terhambatnya upaya menahan penyebaran Ebola disebut terjadi lantaran situasi keamanan yang tak menentu serta sikap penentangan masyarakat lokal atas kehadiran petugas kesehatan. Pusat perawatan di Butembo dan Katwa bahkan telah diserang berulang kali, memaksa utusan kesehatan pemerintah meninggalkan tempat tersebut.

1. Michael Ryan, kepala kesehatan darurat WHO, menyebut kondisi tak kondusif menghalangi upaya mengatasi Ebola

Keystone/Martial Trezzini via AP

Tak hanya pemerintah Kongo, personel kesehatan dari organisasi bantuan internasional terpaksa menghentikan aktivitas mereka dengan alasan serupa. Bulan lalu, seorang ahli virus asal Kamerun yang bekerja untuk WHO terbunuh dalam serangan ke sebuah rumah sakit kota Butembo.

Michael Ryan, kepala kesehatan darurat WHO, turut mengakui jika kondisi tak kondusif turut menjadi 'penghalang utama' mengendalikan penyebaran Ebola.

Berbicara di Jenewa, Ryan mengatakan sudah ada 119 serangan sejak bulan Januari, 42 di antaranya menyasar fasilitas kesehatan. Lebih jauh, sebanyak 85 petugas kesehatan terluka atau terbunuh. Keberadaan puluhan kelompok pemberontak di wilayah Kongo timur, ditambah persaingan politik tak sehat, mendorong penolakan masyarakat atas hadirnya tenaga kesehatan.

"Setiap kali berhasil mengendalikan virus dan menahan penyebarannya, kami malah dihadapkan pada isu keamanan," ujar Ryan. "Kami masih bertekad menghindari potensi penularan Ebola yang secara luas."

2. Petugas kesehatan di Butembo mendapat pengawalan langsung dari aparat keamanan

Editorial Team

Tonton lebih seru di