Melansir The Guardian, pihak oposisi menyampaikan bahwa pemerintahan Partai Nasional Skotlandia yang dipimpin oleh Nicola Sturgeon, menanggung sebagian besar kesalahan karena menjalankan pemerintahan selama 15 tahun dan melakukan pemotongan dana untuk bantuan layanan bagi pecandu.
Douglas Ross, pemimpin Konservatif Skotlandia, mengkritik pemerintah dengan menganggap tingginya angka kematian sebagai hal memalukan bagi Sturgeon, yang selama masa pemerintahannya terjadi lonjakan kematian akibat narkoba.
Ross meminta pemerintah Skotlandia untuk mendukung hak partainya dalam mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai pemulihan pecandu, yang akan membantu setiap orang dengan masalah kecanduan untuk mendapatkan akses perawatan yang dibutuhkan. RUU itu akan diajukan ke parlemen pada akhir tahun ini.
Alex Cole-Hamilton, pimpinan Demokrat Liberal Skotlandia menyerukan agar ruang disediakan ruang konsumsi yang aman tersedia di seluruh negeri. Dia juga mendesak pembentukan komisi khusus untuk narkoba dan alkohol.
"Kematian akibat narkoba tetap hampir empat kali lebih buruk daripada di tempat lain di Eropa. Dengan pengakuan menteri pertama sendiri, pemerintahnya mengalihkan perhatian. Sudah waktunya untuk langkah-langkah baru untuk menghentikan orang sekarat," kata Cole-Hamilton.
Satu tugas kematian akibat narkoba Skotlandia pada pekan lalu merilis laporan yang mengecam kurangnya anggaran bagi layanan untuk membantu pecandu. Laporan itu menyarankan agar dalam waktu dua tahun ada standar pengobatan baru untuk para pecandu. Dalam perkiraan terbaru menunjukkan kurang dari setengah dari mereka yang memiliki masalah narkoba memiliki akses untuk pengobatan.