Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suhu Capai 34,8 Derajat Celcius, Skotlandia Catatkan Rekor Terpanas

Ilustrasi suhu panas. (Pixabay.com/geralt)

Jakarta, IDN Times - Gelombang panas yang saat ini melanda Eropa juga membuat Skotlandia merasakan dampaknya. Negara itu mencatatkan hari terpanasnya sejak pencatatan dimulai dengan suhu mencapai 34,8 derajat celcius.

Kantor Meteorologi melaporkan, rekor suhu terpanas itu tercatat pada Selasa (19/7/2022) sore di wilayah perbatasan Skotlandia di Charterhall. Catatan itu melampaui rekor pada 9 Agustus 2003, ketika wilayah perbatasan di Greycrook mencapai suhu 32,9 derajat Celcius.

Wilayah lain di Skotlandia, yang mendekati rekor suhu terpanas, tercatat di Eskdalemuir dengan suhu 32,3 derajat Celcius dan Threave 31,2 derajat Celcius.

1. Saran pemerintah terkait cuaca panas

Bendera Skotlandia. (Unsplash.com/Efraimstochter)

Kantor Meteorologi mengigatkan, orang-orang yang sangat rentan terhadap iklim yang lebih hangat untuk tidak berjemur di suhu tinggi, karena berisiko mengalami efek kesehatan yang merugikan.

Stephen Belcher, kepala sains dan teknologi dari Kantor Meteorologi, menyampaikan bahwa iklim saat ini hampir tidak mungkin membuat suhu melebihi 40 derajat celcius. Tapi, dia mengigatkan bahwa perubahan iklim yang diperparah gas rumah kaca dapat membuat suhu ekstrem seperti itu terjadi.

Menteri Ketahanan Skotlandia, Keith Brown, telah menerima pembaruan rutin dari perkembangan suhu panas dan menyarankan orang untuk mengikuti saran dari layanan kesehatan.

"Ketika suhu meningkat, penting untuk memantau perkiraan cuaca dan mengikuti saran kesehatan masyarakat, termasuk tetap terhidrasi dan minum banyak cairan dan menghindari alkohol berlebih. Orang-orang juga harus memperhatikan keluarga, teman, dan tetangga yang rentan, karena orang tua, mereka yang memiliki kondisi yang mendasarinya, dan mereka yang hidup sendiri mungkin berjuang untuk tetap tenang dan terhidrasi," kata Brown, yang dikutip dari Daily Record.

Peringatan kuning untuk badai petir di tenggara Skotlandia masih diterapkan hingga Selasa jam 8 malam.

2. Peringatan kebakaran

Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (Unsplash.com/Michael Jeffrey)

Melansir BBC, gelombang panas yang melanda Skotlandia membuat Bruce Farquharson, dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Skotlandia, menyampaikan bahwa risiko kebakaran hutan di bagian selatan dan timur Skotlandia mengalami peningkatan signifikan.

"Pada tahun ini, vegetasi tanah adalah kombinasi dari pertumbuhan hijau, dengan kadar air yang relatif tinggi, dan vegetasi mati tergeletak di atas, yang dapat dengan mudah menyala dan menyebar dengan cepat di area yang luas," jelas dia.

Kebakaran telah terjadi pada Selasa sore di sebuah ladang di Hadden Farm dekat Kelso. Untuk memadamkan api, petugas pemadam kebakaran dibantu para petani menciptakan sekat bakar.

3. Suhu panas sebabkan gangguan pada layanan kereta

Ilustrasi kereta. (Unsplash.com/Ankush Minda)

Suhu panas yang terjadi juga berdampak pada layanan transportasi kereta. ScotRail, sebuah perusahaan operator kereta api, mengumumkan bahwa suhu panas membuat kecepatan kereta akan dibatasi dan jadwal kereta akan terganggu.

Scotrail juga meminta agar para penumpang, sebelum menuju stasiun, terlebih dahulu mengecek apakah kereta telah beroperasi dan meminta penumpang pulang lebih awal untuk menghindari layanan yang sibuk di penghujung hari.

Operator Avanti West Coast telah membatalkan semua layanan pada Selasa karena ada beberapa insiden di seluruh jaringan. Perusahaan kereta api itu menyarankan pelanggan untuk tidak datang ke stasiun. 

Operator lainnya, London North Eastern Railway juga menghentikan sementara layanan kereta di bagian selatan York, sementara Transpennine Express menjalankan jumlah kereta yang jauh lebih sedikit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us