Press briefing Sidang Umum PBB ke-80 di Kementerian Luar Negeri RI. (IDN Times/Marcheilla Ariesta)
Sebelumnya, dalam press briefing, yang dilakukan di ruang Palapa Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (11/9/2025), Tri memberi kisi-kisi tentang isu-isu prioritas yang akan dibahas presiden dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Pasalnya, ia tidak bisa membocorkan isi dari pidato tersebut.
“Yang menonjol adalah dinamika global, khususnya serangan terhadap negara berdaulat, seperti yang baru-baru ini dialami Qatar. Isu Palestina tentu akan menjadi perhatian utama Indonesia,” katanya.
Tri menambahkan, Presiden Prabowo Subianto akan menyampaikan pesan mengenai perlunya reformasi multilateralisme agar lebih adaptif dengan kondisi saat ini.
“Reformasi sistem multilateral itu penting, supaya PBB bisa lebih responsif, lebih inklusif, dan tidak didikte oleh segelintir negara besar,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia akan mengangkat peran negara-negara Global South dalam tata dunia internasional. “Semangat Bandung akan kita bawa. Kita ingin memastikan suara negara-negara berkembang tidak terpinggirkan dalam pengambilan keputusan global,” tegas Tri.
Delegasi Indonesia juga disebut akan memanfaatkan momen ini untuk mendorong visi pembangunan nasional melalui Asta Cita. Menurut Tri, ini adalah kesempatan untuk mengaitkan prioritas domestik dengan agenda internasional.