Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer pada Selasa, 3 Desember malam. Dalam pidatonya, ia menyatakan salah satu alasan darurat militer ini adalah untuk melindungi negara dari ancaman komunis Korea Utara (Korut).
"Untuk melindungi Korsel yang liberal dari ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan komunis Korea Utara (Korut) dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara... Saya dengan ini mengumumkan darurat militer," kata Yoon.
Dikutip dari NK News, Jumat (6/12/2024), sebelum darurat militer ditetapkan, Korut bahkan disebut tidak melakukan aksi yang merujuk pada provokasi. Kepala Staf Gabungan Korsel (JCS) mengatakan, sejak Selasa malam hingga Rabu pagi, tidak ada kegiatan mencurigakan dari Korut.
“Tidak ada reaksi terbuka atau memobilisasi tanggapan ‘tidak biasa’ terhadap Presiden Yoon sejak darurat militer diberlakukan dan dicabut 6 jam sesudahnya,” kata JCS.
“Postur keamanan terhadap Korut tetap stabil. Namun kita tetap waspada karena Korut pasti memantau,” ucap JCS.