Jakarta, IDN Times - Kabinet perang Israel telah menghabiskan dua hari terakhir mempertimbangkan bagaimana mereka akan menanggapi serangan Iran. Kabinet ini terdiri dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant, dan Eks Menhan (yang juga merupakan saingan dari Netanyahu) Benny Gantz.
Dilansir The Guardian pada Selasa (16/4/2024), 300 drone dan misil yang diluncurkan Iran ke Israel sebagian besar bisa dicegat bantuan dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jordan.
Kini, langkah Israel selanjutnya dipertimbangkan dengan dua hal. Pertama, negara tersebut harus bertindak dan menunjukkan pada Iran bahwa kekerasan mereka tidak dapat dibiarkan saja. Selain itu, pada saat yang sama, Israel harus juga memikirkan dampak yang akan dikeluarkan dari langkah mereka itu.
Masih banyak pertanyaan seputar bagaimana dan kapan Israel akan melakukan balasan. Meskipun pernyataan dari Yoav dan Benny menyiratkan bahwa tanggapan langsung Israel terhadap Iran tidak akan terjadi dalam waktu dekat, Perdana Menteri Netanyahu belum membuat keputusan resmi.