Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana ka'bah jelang puncak haji di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). ANTARA FOTO/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS.

Jakarta, IDN Times – Pihak berwenang Arab Saudi telah mengumumkan akan menambah kuota jemaah haji mencapai hingga 1 juta orang pada ibadah haji tahun 2022. Kuota 1 juta orang tersebut mencakup calon jemaah haji di dalam negeri dan di luar Saudi.

Penambahan jumlah kuota jemaah haji tersebut terjadi setelah pemerintah Saudi mengurangi jumlahnya selama dua tahun terakhir demi menekan penyebaran pandemik COVID-19.

Meski menambah kuota tahun ini, pemerintah Saudi menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi calon Jemaah haji, sebagaimana dikutip dari Twitter Kementerian Haji dan Umrah, Sabtu (9/4/2022).

1. Persyaratan calon Jemaah haji

Ilustrasi. Jemaah haji di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut pernyataan yang dimuat di akun Twitter Kementerian Haji dan Umrah, salah satu syarat para calon jemaah tahun ini adalah harus berusia di bawah 65 tahun. Selain itu, mereka harus mendapat vaksinasi COVID-19 yang disetujui oleh Kementerian Kesehatan Arab.

“Jemaah yang datang dari luar Kerajaan diharuskan untuk menyerahkan hasil tes PCR COVID-19 negatif dari tes yang dilakukan dalam waktu 72 jam setelah waktu keberangkatan ke Kerajaan,” menurut pernyataan tersebut.

2. Keputusan mempertimbangkan protokol kesehatan

Suasana Jemaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Dikutip dari Arab News, Kementerian mengatakan keputusan tersebut dibuat untuk memungkinkan jumlah Jemaah yang ikut serta dalam haji menjadi sebanyak mungkin, sambil menjaga kemajuan kesehatan yang dicapai oleh Kerajaan dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Kementerian juga menyatakan bahwa penambahan jumlah ini akan disesuaikan dengan kuota yang dialokasikan ke berbagai negara, dengan mempertimbangkan rekomendasi kesehatannya.

3. Jumlah jemaah menurun selama pandemik

Terlihat kerumunan di Jembatan Jamarat, Mina, Arab Saudi (IDN Times/Umi Kalsum)

Menurut data resmi, tahun lalu ada 58.745 jemaah yang melakukan ibadah haji. Sebelum pandemik, jumlah jemaah sering melebihi 2 juta.

TRT World melaporkan bahwa jumlah kunjungan ke situs-situs paling suci umat Islam di Mekah dan Madinah untuk haji sepanjang minggu, dan ziarah umrah, lebih rendah secara tahunan. Menurut data resmi, sebelumnya kegiatan ini memberi Kerajaan pemasukan sekitar 12 miliar dolar AS per tahun.

Editorial Team