Haji 2022 Diduga Tidak Full Kuota, RI Belum Tentu Dapat Jatah

Jakarta, IDN Times - Anggota panitia kerja (Panja) haji Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, saat ini berada di Arab Saudi untuk meninjau proses pelaksanaan haji 2022. Dia mengatakan, hingga hari keenam bulan Ramadan ini, Pemerintah Arab Saudi masih belum mengumumkan kuota haji untuk negara lain.
"Pemerintah Arab Saudi belum juga mengumumkan berapa kuota yang akan diberikan kepada negara-negara yang akan mengirimkan jemaahnya ibadah haji 2022, termasuk Indonesia," ujar Maman dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
1. Duga haji 2022 digelar secara terbatas

Maman menduga, penyelenggaraan haji 2022 akan dilakukan secara terbatas. Meski demikian, Maman tetap mendorong Pemerintah Saudi untuk segera mengumumkan berapa kuota yang diberikan.
"Saya melakukan peninjauan kemarin, baik itu ke Arafah, ke Mina, ke Armina, dan beberapa tempat, memang sudah ada persiapan-persiapan. Tapi melihat gelagatnya seperti itu, saya memiliki dugaan haji tahun sekarang tidak mungkin 100 persen," katanya.
Bila kuota haji untuk Indonesia diberikan 50 persen, maka akan ada 100 ribu jemaah haji yang berangkat. Maman menegaskan, berapapun kuota yang diberikan, Indonesia tetap siap memberangkatkan jemaah haji.
"Kalau kita dapat 25 persen, maka sekitar 50 ribu orang akan berangkat," ucapnya.
2. Pemerintah Saudi disebut masih pertimbangkan faktor kesehatan

Lebih lanjut, Imam menjelaskan, dugaan alasan Saudi masih belum mengumumkan jumlah kuota haji, karena mereka masih mempertimbangkan faktor kesehatan pascapandemik.
Pertimbangan kesehatan masih menjadi titik berat, meski saat ini aturan karatina, tes PCR, hingga jaga jarak di Arab Saudi sudah dihilangkan.
"Tapi pemerintah tetap hati-hati untuk selalu membersihkan dengan disinfektan, sehingga Kementerian Kesehatan tidak dibuka secara keselurhan, tapi Kementerian Haji dan Umrah meminta agar dibuka," katanya.
3. Umrah saat Ramadan dibuka secara penuh jadi bahan evaluasi untuk pelaksanaan haji

Maman mengatakan, Saudi saat ini membuka umrah saat bulan Ramadan secara penuh. Hal itu dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi pada pelaksanaan ibadah haji 2022.
Selain itu, kata dia, Saudi juga terus melakukan perbaikan sistem. Dia mengaku lebih merasa nyaman melakukan ibadah tahun ini.
"Contoh, kita masuk melakukan tawaf kita merasa lebih tenang, dan ketika di Raudah, diatur semua, dan di sini petugasnya lebih humanis, lebih komunikatif," ujarnya.