Juliana Cassataro (tengah) bersama tim penelitian vaksin Universitas San Martin, Argentina. (twitter.com/Kaya_NF)
Vaksin ArVac Cecilia Grierson ini akan sedang menjalani pengembangan oleh tim Universitas San Martin dan CONICET untuk mengetahui lebih lanjut dalam menangkal COVID-19. Demi meningkatkan produksi prototype vaksin, nantinya tim tersebut akan bekerja sama dengan laboratorium swasta dan akan memulai tes pada manusia setelah disetujui ANMAT, dilaporkan dari Minuto Uno.
Mengutip dari Infobae, Cassataro mengatakan jika ide yang diambil dari pembuatan vaksin ini berasal dari protein coronavirus yang hendak masuk ke tubuh, tapi tidak menginfeksi sel. Maka nantinya sistem imun dapat mengenerasikan antibodi untuk melawan virus sesungguhnya.
Ia juga mengatakan bahwa akan menggunakan formulasi yang berbeda, di mana tidak hanya disuntikkan melainkan juga melalui mulut. Di samping itu, mereka juga memfokuskan pembuatan formulasi antigen dari varian SARS-CoV-2 yang menyebar luas di Argentina.