Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/captoprisko)
ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/captoprisko)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan, pada Kamis (23/5/2024), mengklaim ada dua negara anggota CSTO (Collective Security Treaty Organization) yang membantu serangan ke negaranya. Ia menyebut negara itu tidak suka dengan kemerdekaan dan kedaulatan Armenia. 

"Saya tahu setidaknya dua negara CSTO yang berpartisipasi dalam persiapan perang melawan negara kami. Tujuan mereka adalah merenggut eksistensi dan kemerdekaan Republik Armenia," tutur Pashinyan. 

Beberapa bulan terakhir, hubungan Armenia dengan CSTO terus memanas dan kian meruncing. Bahkan, Yerevan sudah menangguhkan sumbangan finansial ke CSTO, meskipun masih berstatus sebagai anggota aliansi militer pimpinan Rusia tersebut. 

1. Klaim banyak rencana untuk menggulingkan pemerintahannya

Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan (tengah). (twitter.com/NikolPashinyan)

Pashinyan mengungkapkan bahwa Presiden Belarus Alexandar Lukashenko sudah mengatakan apa yang ingin dikatakannya selama beberapa tahun terakhir. Ia mengaku tidak dapat mengatakannya secara langsung dan terbuka. 

"Dalam persiapan perang selama 44 hari, sekutu kami tidak berada di pihak kami. Saya senang Lukashenko sudah mengungkapkannya secara publik ketika berkunjung ke Azerbaijan. Saya akan melanjutkan upaya ini. Masih banyak orang yang harus membicarakan ini," terangnya. 

Dilaporkan Jam News, ia mengklaim bahwa banyak upaya untuk menggulingkan pemerintahan Armenia setelah perang dengan Azerbaijan pecah pada 2020. 

"Terdapat upaya untuk menggulingkan pemerintahan Armenia, termasuk demonstrasi besar menolak penyerahan desa untuk proses demarkasi dengan Azerbaijan. Namun, sekali lagi, itu semua tidak berhasil karena sejatinya upaya ini untuk menghindari pertikaian di perbatasan," tambahnya. 

2. Rusia layangkan protes atas pernyataan Pashinyan

Mendengar kabar ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova ingin tahu siapa sebenarnya negara anggota CSTO yang dimaksud oleh PM Armenia tersebut. 

"Saya ingin tahu dua negara mana yang dimaksud oleh PM Armenia. Haruskah kami semua menduganya atau mereka akan mengatakan kepada kami semua di kemudian hari?" tegasnya, dilansir RFE/RL.

"Saya pikir ini akan lebih logis untuk menyebutkan nama dua negara itu jika pernyataan serius sudah dibuat. Namun, mari kita semua serahkan ini semua kepada pemerintahan Yerevan," tambahnya. 

Ia menekankan bahwa Rusia selama ini sudah memastikan yang terbaik bagi Armenia agar tidak merasa ditinggalkan dan terlupakan di tengah berkecamuknya perang dengan Azerbaijan. 

3. Rusia tuduh Armenia menolak berdamai dengan Azerbaijan

tampak depan gedung Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow (twitter.com/mfa_russia)

Zakharova mengatakan, Rusia sudah sangat aktif dalam mengupayakan cara politik dan diplomatik agar tercapainya gencatan senjata pada 2020. Ia juga menyebut sudah banyak perbincangan lewat telepon antara Rusia, Armenia, dan Azerbaijan. 

Ia mengklaim bahwa Rusia sudah meyakinkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev untuk menghentikan perang, dan ia bersedia melakukannya. Zakharova justru menyebut bahwa PM Pashinyan yang ingin melanjutkan operasi militernya. 

"Apa yang diakibatkan dari ini semua? Ini mengakibatkan Azerbaijan mencaplok Shushi, Nagorno-Karabakh dan membuka jalan tentaranya ke ibu kota Stepanakert. Semua ingat akan hal ini dan ini sudah didokumentasikan," ungkapnya, dikutip News AM

Ia menambahkan, Rusia ingin melanjutkan komitmen kerja sama Azerbaijan dan Iran, termasuk dalam format dialog Rusia-Azerbaijan-Iran. Ia juga menekankan diadakannya konsultasi format 3+3 yang juga memasukkan Turki, Armenia, dan Georgia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm