Sementara itu, Zakharova pada Kamis (15/9/2022) memperingatkan AS untuk tidak mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina. Dia mengatakan bahwa Moskow akan melakukan reaksi cepat jika AS melakukan itu.
"Jika Washington memutuskan untuk memasok rudal jarak jauh ke Kiev, dengan melakukan itu akan melewati garis merah dan menjadi pihak langsung dalam konflik. Di bawah skenario seperti itu, kami akan dipaksa untuk merespons dengan tepat," kata Zakharova dikutip dari Tass.
Zakharova juga mengatakan bahwa kemungkinan pasokan rudal AS ke Ukraina identik dengan semua rudal buatan AS yang ada di Eropa.
"Sebelumnya dilarang berdasarkan perjanjian tentang rudal jarak menengah dan jarak pendek, yang mampu mengenai sasaran di wilayah Rusia," Zakharova menambahkan.
AS sebelumnya telah memasok Ukraina dengan peluncur HIMARS. Amunisi yang diberikan untuk peluncur rudal tersebut adalah roket GMLRS yang mampu mencapai target hingga 80 kilometer.