Ilustrasi Hacker (IDN Times/Mardya Shakti)
Pakar keamanan dan profesor di Tirana, Fabian Zhilla, mengatakan kepada Balkan Insight, bahwa memutus hubungan diplomatik dengan Iran tidak cukup. Ia berpendapat, negara seharusnya mencari langkah preventif dalam menghadapi agresivitas intelijen Iran.
"Mereka sudah mengeksploitasi kelemahan kita dalam perlindungan keamanan siber dan sekarang dokumen kita sudah digenggam oleh mereka dalam serangan pertama. Kita tidak tahu informasi apa itu, tapi nanti bisa saja mereka kembali mengambil informasi dan menyebabkan ketidakstabilan," papar Zhilla.
Zhila menambahkan, pemerintah Albania seharusnya berbicara kepada MEK (kelompok oposisi Iran) dan memaksa agar mereka tidak menggunakan teritori Albania dalam merencanakan propaganda atau media perang melawan rezim Iran.
"Ini dapat mengekspos kami dan memberikan alasan bagi mereka untuk menyerang. Dalam konteks ini, persetujuan diberikan kepada MEK hanya sebatas perlindungan politik, tapi bukan menggunakan perlindungan untuk menyulut peperangan di teritori kami," katanya.