Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 68 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap pusat penahanan migran di provinsi Saada, Yaman.
Menurut laporan Al Masirah pada Senin (28/4/2025), 47 orang lainnya juga terluka dalam serangan tersebut, dengan sebagian besar dalam kondisi kritis. Rekaman video menunjukkan sejumlah jenazah tertimbun puing-puing bangunan.
Militer AS belum memberikan komentar mengenai serangan terbarunya. Sebelumnya, pada Minggu (27/4/2025), mereka mengatakan telah menyerang lebih dari 800 target di Yaman sejak Presiden Donald Trump memerintahkan eskalasi serangan udara terhadap Houthi pada 15 Maret 2025.
“Serangan ini telah menewaskan ratusan pejuang Houthi dan banyak pemimpin Houthi,” kata militer AS, seraya menambahkan bahwa serangan terhadap Yaman akan terus berlanjut, namun rincian informasinya akan dibatasi.