AS: Hamas Tak Bisa Jadi Pasukan Militer, Mereka Harus Dimusnahkan

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mengatakan bahwa Hamas tak akan bisa menjadi pemimpin sekaligus membuat pasukan militer di Gaza. Ia menyatakan perang terhadap Hamas dan juga Iran.
"Hamas tidak dapat melanjutkan kegiatannya sebagai pasukan militer atau pemerintah. Mereka harus disingkirkan," kata Rubio pada Minggu (16/2/2025), dilansir The New Arab.
Pernyataan tersebut disampaikan saat Rubio mulai melakukan perjalanan ke Yerusalem. Dalam pidato bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, keduanya sepakat untuk membuka pintu neraka bagi Hamas.
”Gerbang neraka akan terbuka jika semua tawanan yang masih ditahan oleh militan di Gaza tidak dibebaskan,” ucap Netanyahu.
1. Netanyahu dukung kuat usulan Trump soal Gaza
Pernyataan Netanyahu dan Rubio muncul sehari setelah Hamas membebaskan tiga sandera pada Sabtu dengan imbalan 369 warga Palestina. Pertukaran sandera tersebut adalah yang keenam kalinya sejak gencatan senjata dimulai.
Netanyahu menggemakan ancaman Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya bahwa mereka akan membatalkan kesepakatan gencatan senjata jika semua sandera tak dibebaskan. Ia juga menyoroti rencana Trump untuk membangun Gaza dan mengusir warga Palestina dari wilayahnya.
"Kami membahas visi berani Trump untuk masa depan Gaza dan akan bekerja keras untuk memastikan visi tersebut menjadi kenyataan," kata Netanyahu.
Trump mengatakan warga Palestina telah menjalani kehidupan yang menyedihkan di Gaza. Oleh karena itu, ia menyarankan wilayah pesisir tersebut dapat dikembangkan kembali menjadi Riviera atau kawasan real estate di Timur Tengah.