Jakarta, IDN Times - Army Tactical Missile System (ATACMS) merupakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS). Rudal ini menjadi sorotan setelah Presiden AS, Joe Biden, mengizinkan penggunaannya untuk serangan ke dalam wilayah Rusia.
Rudal yang diproduksi perusahaan Lockheed Martin ini memiliki kemampuan menyerang target hingga jarak 300 kilometer. Melansir New York Times, senjata ini pertama kali dikembangkan pada era 1980-an untuk menghadapi Uni Soviet.
ATACMS dirancang khusus dengan kemampuan terbang lebih tinggi di atmosfer dibanding roket artileri biasa. Hal ini memungkinkan rudal tersebut menghantam target dengan kecepatan sangat tinggi karena tarikan gravitasi.
Sistem rudal ini dapat diluncurkan dari dua platform utama, yaitu sistem peluncur roket HIMARS (High Mobility Artillery Rocket Systems) dan M270. Satu unit peluncur HIMARS dapat membawa satu rudal ATACMS, sementara M270 mampu membawa dua rudal sekaligus.
AS pertama kali menggunakan ATACMS saat Operasi Badai Gurun 1991 untuk menghancurkan peluncur rudal dan sistem pertahanan udara Irak. Sejak itu, enam negara sekutu AS yakni Bahrain, Yunani, Korea Selatan, Taiwan, Turki, dan Uni Emirat Arab telah mengimpor sistem persenjataan ini.