Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Selasa (2/5/2023), menginstruksikan penerjunan sekitar 1.500 personel militer ke perbatasan Meksiko. Kebijakan itu untuk menghalau gelombang migran ilegal setelah berakhirnya pembatasan pandemik COVID-19.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden menyinggung beberapa strategi baru menghadapi gelombang migran. Washington juga berencana membuka pusat pemrosesan bagi migran yang lari dari negara asalnya. Pusat pendataan akan dibuka di Kolombia dan Guatemala.
