Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana di dalam penjara (unsplash.com/ansleycreative)
suasana di dalam penjara (unsplash.com/ansleycreative)

Intinya sih...

  • Penjara akan tampung hingga 5 ribu imigran.

  • Militer AS mulai membangun penjara besar yang khusus untuk menampung imigran ilegal.

  • Pangkalan di Indiana dan New Jersey digunakan untuk menahan imigran ilegal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Jumat (8/8/2025) mengumumkan akan membuka penjara imigran terbesar yang berlokasi di pangkalan militer Fort Bliss, El Paso, Texas dalam beberapa pekan ke depan. 

Pembukaan penjara ini digunakan untuk mendukung kampanye penangkapan massal dan deportasi imigran ilegal di AS di bawah kepemimpinan Presiden AS, Donald Trump. 

Dalam beberapa bulan terakhir, Trump sudah menggalakkan penangkapan terduga imigran ilegal yang terjerat kasus hukum dan memperketat masuknya warga asing ke AS. 

1. Penjara akan tampung hingga 5 ribu imigran

Juru Bicara Pentagon Kingsley Wilson mengatakan bahwa militer AS mulai membangun penjara besar yang khusus untuk menampung imigran ilegal pada pertengahan Juli. 

“Penjara ini dibangun di dalam pangkalan militer Fort Bliss pada pertengahan Juli dengan tujuan awal menampung 1.000 migran pada akhir Agustus. Kami akan menyelesaikan konstruksi bangunan yang mampu menampung 5 ribu dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Wilson, dikutip dari USA Today

Penjara ini disebut sebagai penjara terbesar dalam sejarah untuk misi penting di AS. Saat ini, sudah ada 100 imigran yang ditahan di dalam pangkalan militer Fort Bliss. 

2. Pangkalan di Indiana dan New Jersey digunakan untuk menahan imigran ilegal

Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth sudah menyetujui penggunaan Kamp Atterbury di Indiana dan McGuire DixLakehurst di New Jersey untuk menampung imigran ilegal di AS. 

Persetujuan ini didasarkan pada permintaan Departemen Keamanan Nasional (DHS) untuk menampung sekitar 1.000 imigran di masing-masing pangkalan militer. Kedua fasilitas itu rencananya akan diekspansi untuk dapat menampung 3 ribu imigran. 

Pembukaan penjara imigran ini menuai kontroversi karena terkuaknya pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan kelebihan kapasitas penjara. Senator Partai Demokrat, Jon Osoff mengungkapkan adanya 41 komplain soal kekerasan fisik dan seksual yang dialami imigran, dilansir dari EFE.

3. AS buka 700 penerbangan angkut para imigran per bulan

Pesawat maskapai Delta. (unsplash.com/dsyphers)

Immigration and Customs Enforcement (ICE) mengungkapkan bahwa sudah ada lebih dari 1.400 penerbangan domestik untuk mengangkut imigran ilegal ke penjara khusus pada Juli dan Agustus. 

Data ini menunjukkan bahwa ada lebih dari 700 penerbangan setiap bulan untuk mengirim imigran. Hal ini memperlihatkan bahwa pengiriman imigran naik dua kali lipat dibandingkan pada masa pemerintahan mantan Presiden Joe Biden yang hanya 350 penerbangan per bulan. 

Sementara itu, penerbangan domestik imigran ke sejumlah penjara ini adalah strategi dari DHS untuk menahan para imigran di fasilitas khusus sebelum mereka dideportasi dari AS, dilansir dari The Independent.

Dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada 56 ribu orang yang ditahan di fasilitas milik AS. Lonjakan ini membuat kapasitas penjara mengalami kelebihan hingga 140 persen. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team