Jakarta, IDN Times – Hasil investigasi Penatagon menunjukkan bahwa 10 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, yang tidak terafiliasi dengan teroris tewas dalam serangan drone tanpa awal di Kabul. Aksi yang semula dipuji-puji oleh Pentagon itu bertujuan untuk mencegah serangan Islamic State Khorasan (ISIS-K), kelompok teror yang berafiliasi dengan ISIS.
ISIS-K menyerang kawasan sekitar Bandara Hamid Karzai dengan dua bom bunuh diri dan serangkaian tembakan pada akhir Agustus lalu. Lebih dari 170 orang meninggal dunia, termasuk 13 personel militer Amerika Serikat (AS).
"Investigasi kami menyimpulkan serangan itu adalah kesalahan tragis," kata kepala Komando Pusat AS, Frank McKenzie, pada Jumat (17/9/2021) dikutip dari USA Today.