Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sejumlah Anak Tewas Akibat Serangan Drone AS yang Sasar ISIS-K

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Jakarta, IDN Times – Serangan pesawat tak berawak atau drone milik Amerika Serikat (AS) yang menghancurkan sebuah mobil di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (29/8/2021), turut menewaskan beberapa anak. AS berdalih mobil yang berisi bahan peledak itu akan digunakan personel ISIS-Khorasan menyerang Bandara Internasional Hamid Karzai.

Saksi mata mengatakan kepada Al Jazeera, setidaknya tiga anak termasuk di antara enam warga sipil yang tewas dalam serangan itu. Sementara, beberapa laporan media menyampaikan, insiden itu memakan sembilan korban jiwa dan enam di antaranya adalah anak-anak.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) telah mendengar laporan korban sipil dan berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh.

1. AS hancurkan mobil yang akan menyerang Bandara Hamid Karzai

Anggota layanan Departemen Pertahanan AS membela pesawat di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa, 17 Agustus 2021. (ANTARA FOTO/U.S. Air Force/Senior Airman Taylor Crul/Handout via REUTERS)

Serangan pada hari Minggu merupakan reaksi balasan kedua AS, sejak ISIS-K yang dikenal juga dengan nama Islamic State of Khorasan Province (ISIS-K), melakukan bom bunuh diri dan penembakan di sekitar Bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021). Akibat kejadian itu, sedikitnya 175 orang meninggal dunia, termasuk di antaranya 13 personel militer AS.

Dikutip dari AP, seorang pejabat senior AS mengatakan serangan hari Minggu diluncurkan setelah beberapa orang terlihat memasukkan bahan peledak ke bagasi kendaraan yang di parkir di kompleks perumahan dekat Bandara Kabul. Atas dasar itu, drone AS menembakkan rudal Hellfire ke arah mobil.

Pejabat yang enggan disebut namanya itu menambahkan, serangan AS menewaskan dua anggota ISIS-K.

2. AS berjanji melakukan penyelidikan menyeluruh

Marinir AS bersama Satuan Tugas Udara-darat Laut Tujuan Khusus - Tanggap Krisis - Komando Pusat, memberikan batuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). ANTARA FOTO/Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Handout via REUTERS/AWW

Setelah serangkaian serangan, Komando Pusat AS (CENTCOM) masih memperingatkan ancaman ISIS-K di sekitar bandara. Ledakan hasil serangan drone memperlihatkan ISIS-K memiliki kemampuan merangkai bahan peledak berdaya ledak besar.

CENTCOM memetakan ledakan yang terjadi dalam dua kategori, yaitu ledakan substansial yang berdaya ledak besar dan ledakan sekunder. Walau skala ledakannya berbeda, mereka yakin kedua ledakan itu menyebabkan warga sipil di sekitarnya terluka dan meninggal dunia.

"Tidak jelas apa yang terjadi dan kami sedang menyelidiki lebih lanjut," demikian keterangan CENTCOM.

3. Keterangan beberapa saksi mata

ilustrasi ledakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Seorang saksi mata bernama Dina Mohammadi mengatakan, keluarga besarnya tinggal di gedung dekat mobil diserang. Ia mengatakan beberapa dari keluarganya terbunuh, termasuk anak-anak.

Dia enggan memberi tahu siapa nama dan berapa usia anggota keluarga yang meninggal. Sementara itu, Ahmaduddin mengaku mengumpulkan mayat anak-anak setelah serangan itu.

CENTCOM pun mengaku turut berduka atas hilangnya nyawa tak berdosa. Namun, ISIS-K belum memberikan komentar terkait serangan terhadap kelompoknya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us