Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
suasana Bamako dari atas
suasana Bamako dari atas (pexels.com/Fatih Turan)

Intinya sih...

  • Italia juga desak warganya untuk meninggalkan Mali

  • Kelompok teroris sudah memblokir akses BBM di Mali sejak September

  • Mali tutup seluruh sekolah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS), pada Rabu (29/10/2025), mendesak seluruh warga untuk meninggalkan Mali sesegera mungkin. Desakan ini mengingat semakin tingginya risiko keamanan di Mali imbas blokade bahan bakar minyak (BBM) dari kelompok jihadis. 

“Kami mendesak seluruh warga AS untuk meninggalkan Mali sesegera mungkin karena adanya blokade BBM yang dilakukan oleh kelompok jihadis yang melawan pemerintahan militer di negara Afrika Barat tersebut,” ungkapnya, dikutip dari France24.

Beberapa hari sebelumnya, AS sudah menghapus Mali dari daftar negara yang harus membayar uang jaminan untuk pembuatan visa. Keputusan ini setelah Mali menetapkan kebijakan balasan yang mengharuskan warga AS membayar uang jaminan ke negaranya. 

1. Italia desak warganya untuk meninggalkan Mali

Mengikuti AS, Italia juga memperingatkan seluruh warganya untuk tidak bepergian ke Mali. Selain itu, Roma menyarankan kepada seluruh warganya agar segera meninggalkan Mali imbas kelangkaan BBM dan krisis keamanan. 

“Seluruh warga negara Italia yang sudah di Mali diharuskan untuk meninggalkan negara itu sesegera mungkin. Kelangkaan BBM telah membuat situasi keamanan di negara Afrika Barat itu semakin memburuk, termasuk di ibu kota Bamako,” ungkapnya, dikutip dari Business Insider Africa

Kementerian Luar Negeri Italia menyebut bahwa terdapat sekitar 70 warga Italia yang berada di Mali. Mayoritas dari mereka memang menetap di Bamako. 

2 Kelompok teroris sudah memblokir akses BBM di Mali sejak September

Kelompok jihadis afiliasi Al-Qaeda, Jama'at Nasr al-Islam wal-Muslimin (JNIM) sudah menargetkan serangan ke truk BBM sejak September. Truk BBM yang diserang berasal dari Senegal dan Pantai Gading yang menjadi titik utama transit BBM menuju ke Mali. 

Dalam sebulan terakhir, kelompok JNIM mengupayakan untuk mengisolasi ibu kota Bamako dengan meningkatkan serangan di sekitar jalan raya. Alhasil, terdapat ancaman gangguan keamanan yang semakin tidak dapat diprediksi imbas kelangkaan BBM. 

Selama ini, truk BBM sudah mendapatkan pengawalan dari militer Mali. Namun, hanya sedikit truk BBM yang mampu mencapai ibu kota Mali tersebut dengan selamat. Banyak di antara pengemudi dan tentara yang dibunuh atau diculik dalam penyergapan.  

3. Mali tutup seluruh sekolah imbas kelangkaan BBM

Menteri Pendidikan Mali, Amadou Sy Savane menutup seluruh sekolah di negaranya selama 2 pekan imbas kelangkaan BBM. Seluruh sekolah diperkirakan akan dibuka kembali pada 10 November mendatang. 

Dilansir TRT World, Mali sudah terdampak krisis BBM dalam beberapa pekan terakhir. Antrean kendaraan sudah terlihat di sejumlah pom bensin dan transportasi publik beserta ojek terganggu imbas kelangkaan BBM ini sehingga membuat jalanan Bamako lengang. 

Sementara itu, institusi pendidikan tinggi di Mali juga terpaksa menutup kelas. Sebab mahasiswa dan dosen tidak dapat sampai di kampus karena tidak adanya BBM dan khawatir akan ancaman keamanan dari teroris

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team