Antony Blinken (Twitter.com/Secretary Antony Blinken)
Satu bulan sejak Rusia menyerang Ukraina, perang masih terus berkecamuk. Putin menyebut aksi militernya sebagai operasi militer khusus dengan tujuan demiliterisasi dan denazifikasi.
Selama perang berlangsung, beberapa media melaporkan bahwa tentara Rusia telah menyerang fasilitas publik seperti pemukiman penduduk, rumah sakit atau tempat berlindung warga sipil. Sudah ada ribuan warga sipil tewas, khususnya di kota Mariupol jumlahnya lebih dari 2.000 orang yang meninggal.
Pada Rabu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut tentara Rusia telah melakukan pelanggaran perang di Ukraina.
Dilansir dari laman resmi kementerian, Blinken mengatakan, "setiap hari pasukan Rusia melanjutkan serangan brutal mereka, jumlah warga sipil tak berdosa yang terbunuh dan terluka, termasuk perempuan dan anak-anak, meningkat."
Perang Rusia di Ukraina telah membuat sekitar 3,5 juta orang melarikan diri untuk mengungsi. Pengepungan kota Mariupol membuat warga sipil tidak memiliki akses ke kebutuhan dasar seperti bahan makanan, air dan obat-obatan.
"Saya dapat mengumumkan berdasarkan informasi yang tersedia saat ini, pemerintah AS menilai bahwa anggota pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina," kata Blinken.