Jakarta, IDN Times - Penasihat keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan, pada hari Minggu (6/2/22) mengatakan bahwa saat ini Rusia bisa menyerang Ukraina kapan saja dalam skala penuh. Hal itu didasarkan pada informasi intelijen di mana Rusia telah mengumpulkan setidaknya 70 persen senjata militernya.
Meski peringatan dari pejabat top Amerika Serikat (AS) itu menjadi kecemasan tersendiri, tapi dia juga mengatakan bahwa jalur diplomasi masih terus dapat dijadikan sebagai pilihan. Diplomasi digunakan untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina.
Rusia telah dituduh merencanakan invasi ke Ukraina dengan menumpuk sekitar lebih dari 100 ribu pasukan di dekat perbatasan. Bahkan tentara Rusia juga telah berada di Belarusia untuk mengadakan latihan militer, yang juga bisa melancarkan serangan ke Ukraina dari negara tersebut. Sejauh ini, Rusia terus menolak tuduhan tersebut.