Ilustrasi truk. (Unsplash.com/Shay)
Dilansir Reuters, empat orang itu ditangkap pada Senin di Houston, San Antonio dan Marshall, Texas, dan mereka diidentifikasi sebagai Riley Covarrubias-Ponce, Felipe Orduna-Torres, Luis Alberto Rivera-Leal, dan Armando Gonzales-Ortega. Mereka dituduh mengoperasikan jaringan penyelundupan orang-orang dari Guatemala, Honduras, dan Meksiko ke AS.
Jaksa mengatakan bahwa keempat pria itu berbagi rute, pemandu, rumah simpanan, dan kendaraan. Mereka menyimpan beberapa traktor dan trailer mereka di tempat parkir pribadi di San Antonio.
Para tersangka dituduh mengetahui bahwa AC di dalam truk trailer itu mengalami kerusakan, sehingga tidak dapat mengembuskan udara kepada para migran yang berada di dalam.
Ketika para tersangka membuka pintu setelah perjalanan selama tiga jam, mereka menemukan 48 migran telah tewas, termasuk wanita hamil. Adapun 16 migran yang masih hidup dibawa ke rumah sakit, tapi lima di antaranya meninggal. Delapan korban tewas merupakan anak-anak.
Dewan juri telah mendakwa keempat pria itu pada 7 Juni atas sejumlah tuduhan transportasi ilegal. Tuduhan itu dapat mengakibatkan hukuman penjara seumur hidup jika mereka terbukti bersalah.
"Tuduhan dalam surat dakwaan itu mengerikan. Lusinan pria, wanita, dan anak-anak yang putus asa dan rentan menaruh kepercayaan mereka pada penyelundup yang meninggalkan mereka di trailer terkunci untuk binasa di musim panas Texas selatan yang tanpa ampun," kata Jaime Esparza, pengacara AS untuk Western Distrik Texas.