Cianjur, IDN Times - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menuding anggota Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran telah berencana membunuh mantan Penasihat Keamanan Nasional AS untuk Donald Trump yakni John R Bolton. Itu diduga sebagai balasan atas pembunuhan Jenderal Iran, Qassem Soleimani, pada 2020 silam.
Bolton mengucapkan terima kasih kepada lembaga penegak hukum karena telah menggagalkan plot pembunuhan kepada dirinya. Dia mengecam upaya pemerintah AS, yang saat ini menghidupkan kembali pakta nuklir 2015.
"Senjata nuklir Iran dan aktivitas teroris adalah dua sisi mata uang yang sama. Tidak ada pemerintah AS yang bertanggung jawab untuk berpikir sebaliknya," kata Bolton dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Al Jazeera.