Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dilaporkan telah menyetujui strategi nuklir baru pada Maret 2024. Dokumen rahasia terkait strategi ini mengindikasikan perubahan arah kebijakan pertahanan nuklir AS. Kini, AS menjadikan China sebagai fokus utama.
Perubahan ini merespons ekspansi cepat nuklir China yang diperkirakan akan menyamai kekuatan AS dan Rusia dalam dekade mendatang.
Strategi baru ini mempersiapkan AS untuk menghadapi kemungkinan konfrontasi nuklir terkoordinasi dengan Rusia, China, dan Korea Utara. Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh Gedung Putih, beberapa pejabat senior telah diizinkan untuk menyinggung perubahan ini dalam pidato terbatas.
"Presiden baru-baru ini mengeluarkan panduan penggunaan senjata nuklir yang diperbarui. Panduan ini mengantisipasi adanya beberapa negara yang memiliki senjata nuklir sebagai lawan potensial," ujar Vipin Narang, ahli strategi nuklir dari MIT yang pernah bertugas di Pentagon, dilansir dari New York Times.