Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Bank Sentral Nigeria Godwin Emefiele (kiri) dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (kanan) dalam peluncuran desain baru uang kertas pada 23 November 2022. (Twitter.com/Central Bank of Nigeria)

Jakarta, IDN Times - Bank Sentral Nigeria (CBN) merilis uang baru kertas pada Rabu (23/11/2022). Kebijakan itu diharapkan mampu membantu mengekang penggunaan uang tunai dalam jumlah berlebih dan memerangi kejahatan.

Rancangan baru uang kertas yang dirilis teridiri dari tiga pecahan, yaitu untuk 200 naira Nigeria (setara Rp7 ribu, 500 (Rp17,6 ribu), dan 1.000 (Rp35,2 ribu).

1. Untuk mengatasi kelebihan uang tunai dari peredaran

Gubernur Bank Sentral Nigeria Godwin Emefiele (kiri) dan Presiden Nigeria Muhammadu Buhari (kanan) dalam peluncuran desain baru uang kertas pada 23 November 2022. (Twitter.com/Central Bank of Nigeria)

Melansir VOA News, peluncuran desain baru uang kertas dihadiri Presiden Muhammadu Buhari dan anggota kabinet, termasuk pejabat bank sentral dan badan antikorupsi.

Gubernur CBN Godwin Emefiele menyampaikan, uang kertas baru ini dijadwalkan rilis pada pertengahan bulan depan, tapi dipercepat untuk mengatasi kelebihan uang tunai dari peredaran. Saat ini, lebih dari 85 persen dari total uang yang tersedia untuk penggunaan umum.

Emefiele mengatakan, untuk mengatasi kelebihan uang tunai yang beredar, pihak berwenang akan mengintensifkan pemantauan tagihan baru dan membatasi volume uang tunai yang dapat ditarik.

Isaac Botti, seorang analis keuangan publik, menyampaikan bahwa pembatasan penarikan merupakan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah kelebihan uang beredar.

"Jika CBN memiliki kebijakan yang membatasi jumlah penarikan naira terutama mata uang baru, jika orang mulai memiliki akses ke mata uang dalam jumlah besar, kita akan kembali ke lingkaran yang sama. Orang-orang yang sama ini akan mengumpulkan uang dan pergi dan menyimpannya lagi," kata dia. 

2. Uang kertas baru diharapkan dapat membantu melawan korupsi

Editorial Team

Tonton lebih seru di