Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
China Defense Blog

Beijing, IDN Times - Angkatan Udara Militer Tiongkok pada hari Minggu (25/03/2018), menggelar latihan di atas Laut 'sengketa; Tiongkok Selatan, dan Pasifik Barat dengan melewati pulau paling Selatan Jepang. Menurut mereka, latihan ini diperlukan dan harus dilakukan sebagai persiapan terbaik apabila terjadi perang.

Militer Tiongkok yang sedang berambisi memodernisasi besar-besaran di bawah pimpinan Presiden Xi Jinping, mulai menggerakkan kekuatan Angkatan Laut dan Udara mereka ke laut lepas, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Latihan militer menggunakan alutsista terbaik yang dimiliki Angkatan Udara Tiongkok

News Front

Dalam latihan militernya kali ini Angkatan Udara RRT menggunakan berbagai jenis pesawat yang sangat diakui kehebatannya. Antara lain pesawat pengebom H-6K, dan pesawat jet tempur SU-30 dan SU-35, ditambah dengan beberapa pesawat lainnya.

Terbang dengan misi menjalankan patroli tempur di atas Laut Tiongkok Selatan dan Pasifik Barat, pesawat-pesawat ini membuktikan kehebatan mereka dalam melakukan manuver tempur maupun pengeboman presisi. Mengenai lokasi utama tempat pelaksanaan latihan mereka, militer Tiongkok enggan memberi komentar.

Satu pesawat tempur mereka, SU-35 adalah pesawat tempur buatan Perusahaan Sukhoi, Federasi Rusia, yang menjadi pesawat tempur generasi 4,5 terbaik di kelasnya. Bahkan pesawat ini dikatakan mudah mengalahkan pesawat tempur terbaik Amerika Serikat F-35 Raptor.

Di dunia, hanya militer Rusia dan Tiongkok yang menjadi pengguna SU-35. Sedangkan pada akhir tahun 2018 nanti Indonesia mulai ikut serta menjadi bagian negara pengguna pesawat jet tempur yang legendaris ini.

2. Bukan sebuah ancaman keamanan bagi negara Asia Timur dan Asia Tenggara

WION

Pemerintah Tiongkok menegaskan bahwa latihan yang mereka lakukan di Laut Tiongkok Selatan dan Pasifik Barat, bukanlah sebuah ancaman untuk negara sekitar. Tujuan utama mereka adalah untuk mempersiapkan pilot-pilot Tiongkok jika terjadi sebuah konflik besar.

Tidak hanya itu, Pemerintah Tiongkok juga telah menekankan dalam latihan patroli tempur ini tidak ada unsur membuat permusuhan dengan negara lain. Terutama negara-negara yang sedang bersengketa terhadap klaim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

Walaupun begitu, tindakan militer Tiongkok yang terbang melewati Selat Miyako tanpa perizinan internasional karena RRT menganggap selat itu sebagai milik mereka, telah membuat kekhawatiran cukup besar bagi Jepang, Taiwan, dan Amerika Serikat.

3. Berambisi menghancurkan eksistensi Angkatan Laut AS yang mendominasi

Lowy Institute

Pengaruh Angkatan Laut Amerika Serikat di dunia memang sudah tidak diragukan. Dapat dikatakan, AS menguasai perairan dunia dengan menggunakan kekuatan Angkatan Laut mereka yang sangat kuat.

Melihat perkembangan militer Tiongkok, terutama pada Angkatan Laut dan Udara, serta pulau buatan di Laut Tiongkok Selatan, membuat Amerika Serikat sedikit gondok dan mulai bertindak lebih jauh.

Pada hari Jumat (23/3/2018) dalam sebuah Operasi "Navigasi Kebebasan", sebuah kapal penghancur AS mendekati pulau buatan RRT di Laut Tiongkok Selatan dan melewati garis pembatas 12 mil laut, dilansir dari Channelnewsasia.com. Tindakan ini dianggap sebagai provokasi oleh Pemerintah Tiongkok, dan meminta AS untuk tidak lagi mencoba memancing balasan dari militer RRT.

Sekarang dengan diadakannya latihan patroli tempur dan modernisasi militer, Tiongkok sedikit demi sedikit mulai menyebarkan pengaruh mereka di laut lepas tanpa mempedulikan kritik maupun ancaman dari AS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team