Akibat ancaman keamanan ini, tiga konser Taylor Swift terpaksa dibatalkan. Konser-konser tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh 65.000 orang di dalam stadion dan hingga 35.000 di luar untuk setiap pertunjukan.
Kanselir Austria, Karl Nehammer, membela keputusan pembatalan konser.
"Saya sangat memahami bahwa mereka yang ingin mengalami konser secara langsung merasa sangat sedih. Tapi, penting juga bahwa dalam momen-momen serius seperti sekarang, keselamatan harus diutamakan," ujarnya dilansir The Guardian.
Pejabat keamanan Austria menyatakan bahwa ancaman teroris telah meningkat di seluruh Eropa.
"Ancaman teroris telah meningkat di seluruh Eropa dan Austria bukan pengecualian," tegas Karner.
Alessandra Vellucci, juru bicara PBB turut menyoroti bahaya radikalisasi melalui media sosial terkait kasus ini.
"Ini adalah contoh bahwa radikalisasi orang melalui penggunaan media sosial benar-benar menjadi perhatian," ujarnya.
Meski begitu, pihak berwenang Austria menyatakan bahwa tragedi telah dihindari berkat bantuan intelijen internasional. Karner mengungkapkan bahwa penggagalan rencana serangan ini merupakan hasil kerja sama dengan layanan intelijen asing. Namun, Karner tidak merinci negara mana yang terlibat.