Ini Awal Mula Personel TNI Bisa Hadang Tank Israel di Lebanon

Jakarta, IDN Times - TNI membenarkan personelnya yang menghadang tank merkava milik militer Israel. Kejadian itu berlangsung pada (2/6) lalu di wilayah perbatasan Lebanon - Israel.
Hal itu disampaikan oleh Komandan Pusat Misi Pasukan Perdamaian (PMPP) TNI Mayjen Victor Hasudungan Simatupang kepada media dan dikutip dari kantor berita Antara pada akhir pekan lalu.
"Tentara Garuda kita yang berada di Lebanon di daerah 'Blue Line' sana menghadang pertikaian antara tentara Lebanon dan tentara Israel," ungkap Victor.
Ia menjelaskan ada satu kompi atau sekitar 100 orang yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di daerah 'Blue Line' Lebanon - Israel untuk menjaga perbatasan kedua negara. Victor menjelaskan alasan diberi nama 'Blue Line' karena sebelumnya ada perjanjian yang dibuat oleh PBB dengan nama tersebut.
"Daerah itu merupakan perbatasan antara negara Israel - Lebanon. Pasukan kita ada satu kompi di sana disiapkan untuk menjaga wilayah perbatasan tersebut. Jadi, sehari-hari mereka memang berada di sana," tutur dia lagi.
Aksi prajurit TNI di bawah bendera PBB itu terekam dalam video yang disiarkan oleh Lebanese Army dengan durasi sekitar satu menit. Di dalam video itu terlihat sejumlah prajurit TNI yang dengan tenang menghadang tank Merkava Israel yang menerobos pagar pembatas kedua negara di 'Blue Line' yaitu batas netral kedua negara yang terletak di wilayah Adisa, bagian selatan Lebanon.
Lalu, bagaimana awal mula ceritanya pasukan TNI bisa ikut menghadang tank militer Israel di wilayah perbatasan?
1. Ketegangan di wilayah perbatasan dimulai dari manuver militer Israel
Victor menjelaskan ketegangan di wilayah 'Blue Line' dimulai dari masuknya Tank Merkava milik militer Israel (IDF) dan terpantau oleh pasukan bersenjata Lebanon (LAF). Militer Lebanon pada awal Juni lalu tengah melakukan patroli.
Ketika dihalau oleh militer Lebanon, personel Israel sempat pergi. Tetapi, mereka malah kembali dengan kekuatan lebih besar dan melakukan manuver dengan pasukan darat di lokasi.
Sementara, di sisi lain, Lebanon terus menambah pasukannya dan dilengkapi senjata M16 di lokasi. Mereka terus memantau pergerakan pasukan Israel. Bila situasi itu dibiarkan, bukan tak mungkin manuver yang dilakukan oleh Israel bisa memprovokasi militer Lebanon.