Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menlu Pastikan Tak Ada Pasukan Perdamaian Indonesia Terpapar COVID-19

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menemui ratusan personel infrantri Kontingen Garuda pasukan perdamaian PBB di Indonesian Batalyon atau Indobatt pada hari kedua kunjungannya ke Lebanon, 26 Februari 2018. Kunjungan ini untuk menunjukkan keseriusan Indonesia dalam berkontribusi terhadap perdamaian dunia. (Dok. Kementrian Luar Negeri)

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan tidak ada pasukan pemeliharaan perdamaian asal Indonesia yang tengah bertugas di luar negeri terinfeksi COVID-19. Hal ini menurut dia sesuai dengan data Sekretariat PBB mengenai kasus COVID-19 di 13 negara dan wilayah yang memiliki pasukan perdamaian.

“Tidak ada penjaga keamanan Indonesia terinfeksi COVID-19. Tapi kami terus mengingatkan untuk terus waspada dan mengikuti perkembangan di lapangan,” kata Retno dalam konferensi pers virtual yang disiarkan lewat kanal YouTube KEMENDIKBUD RI, Kamis (14/5).

1. Personel penjaga perdamaian sempat terserang COVID-19

(Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memberikan keterangan pers di BNPB) Dokumentasi Kemenlu

Merujuk pada data dari Sekretariat PBB mengenai kasus COVID-19 di wilayah berkonflik yang ada di dunia, Retno menyebutkan ada 64 personel penjaga perdamaian yang sempat terpapar COVID-19. “23 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh,” kata Retno. Namun tidak satu pun dari mereka yang merupakan WNI.

Kesehatan dan keselamatan para penjaga perdamaian menjadi salah satu perhatian besar Indonesia. Terutama di masa pandemik COVID-19 ini. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang personel terbesar bagi PBB.

2. Pandemik batasi pergerakan pasukan perdamaian

Ilustrasi - Sebanyak 850 personel Satuan Tugas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dan 120 personel Satuan Tugas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Kongo dan Lebanon, saat mengikuti upacara pelepasan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 31 Agustus 2018. . (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Pandemik COVID-19 ini juga, kata Retno, membatasi pergerakan dan kegiatan personel penjaga perdamaian. Akses kemanusiaan dan logistik juga terhambat imbas sulitnya transportasi dan perjalanan udara yang tidak tersedia.

Hal ini membuat Retno dalam pertemuan-pertemuan bersama Dewan Keamanan PBB selalu menekankan betapa pentingnya kesehatan dan keselamatan para penjaga perdamaian. Terlebih wabah ini terjadi secara global, merata hampir di seluruh dunia.

3. 95.102 WNI pulang ke Indonesia di masa pandemik COVID-19

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (YouTube.com/KEMENDIKBUD RI)

Retno juga menyampaikan ada 95.102 WNI yang tercatat pulang ke Indonesia selama masa pandemik berdasarkan data hingga 13 Mei 2020 lalu. Menurut Retno, data dihimpun sejak 19 Maret 2020.

“Antara periode 19 Maret hingga 13 Mei 2020, 74.817 WNI telah kembali ke Indonesia dari Malaysia,” kata Retno dalam konferensi pers. “Sementara itu 17.820 kru Indonesia telah kembali dari 21 negara,” lanjut Retno lagi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us