Jakarta, IDN Times - Badai matahari paling dahsyat dilaporkan terjadi dalam lebih dari 20 tahun pada Jumat (10/5/2024). Badai memicu pertunjukan cahaya langit yang spektakuler dari Tasmania hingga Inggris.
Namun, ada kekhawatiran jika badai berlanjut hingga akhir pekan, kemungkinan terjadi gangguan pada satelit dan jaringan listrik.
Badai tersebut imbas lontaran massa koronal (CME). The US National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan, itu adalah pelepasan plasma dan medan magnet dari matahari yang berlanjut menjadi badai geomagnetik ekstrim (G5).