Badan Atom Dunia Desak Iran Kooperatif dalam Penyelidikan soal Nuklir

Jakarta, IDN Times – Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency atau disingkat IAEA) mengeluarkan resolusi terbaru terhadap Iran pada Kamis (17/11/2022). Badan yang mengawasi penggunaan tenaga nuklir internasional ini menegaskan keharusan untuk lebih kooperatif dalam penyelidikan material nuklir di negaranya.
Resolusi ini dirancang oleh Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman untuk mendesak Iran memberikan akses serta penjelasan kepada Badan Pengawas Atom IAEA terkait penggunaan uranium untuk penyelidikan lebih lanjut.
Di lain pihak, Iran mengecam langkah negara barat dan IAEA, dengan menyebut resolusi itu sebagai tindakan yang bermuatan politis.
1.Dari 35 Negara anggota Dewan Gubernur Pengawas IAEA, 26 negara menyetujui resolusi ini
Ini bukanlah kali pertama Dewan Gubernur Pengawas IAEA mengeluarkan resolusi terhadap Iran. Sebelumnya pada Juni, resolusi yang sama telah dikeluarkan. Namun kali ini, resolusi terbaru lebih menekankan Iran untuk bekerjasama.
Resolusi ini meminta Iran untuk lebih kooperatif, setelah tidak adanya kemajuan dalam penyelidikan jangka panjang terkait ditemukannya jejak uranium di tiga lokasi yang tidak diumumkan sebelumnya.
Melansir dari Reuters, jika Iran gagal untuk bekerja sama, Dewan Gubernur IAEA siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut. Tindakan ini termasuk opsi merujuk Iran ke Dewan Keamanan PBB karena tidak mematuhi kewajiban nuklirnya, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal XII.C Statuta IAEA.
Dalam pertemuan itu, hanya dua negara anggota yang menentang resolusi tersebut, yakni Rusia dan China.