Bahas Nilai Tukar dengan AS, PM Ishiba: Jepang Minta Keadilan

Jakarta, IDN Times - Jepang akan menekankan 'keadilan' dalam setiap diskusi dengan Amerika Serikat (AS) mengenai nilai tukar. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengatakan, pembicaraan perdagangan bilateral Jepang dan AS menarik perhatian global dalam serangan tarif Presiden Donald Trump.
Ishiba mengindikasikan, Tokyo dapat membeli lebih banyak energi AS dan menyarankan fleksibilitas atas tuduhan AS tentang hambatan non-tarif terhadap pasar mobil Jepang.
Trump, dalam pertemuan Rabu pekan lalu, menggembar-gemborkan adanya 'kemajuan besar' AS. Namun, Washington menolak negosiasi tarif Jepang.
1. Jepang bahas kebijakan mata uang dengan AS
Ishiba mengatakan diskusi khusus tentang kebijakan mata uang akan dilakukan antara Menteri Keuangan Katsunobu Kato dan Menteri Keuangan Scott Bessent.
"Kita harus menangani masalah ini dari sudut pandang keadilan," kata Ishiba, ketika ditanya bagaimana Jepang akan menanggapi jika AS meminta kerja sama dalam meningkatkan yen. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (21/4/2025), Jepang selama bertahun-tahun berjuang agar yen tetap kuat dan tidak merugikan ekonomi yang bergantung pada ekspor. Namun, mereka terakhir kali melakukan intervensi di pasar valuta asing tahun lalu untuk meningkatkan mata uangnya.
Kato berencana mengunjungi Washington minggu ini untuk menghadiri pertemuan para kepala keuangan Kelompok 20 di sela-sela pertemuan musim semi Dana Moneter Internasional (IMF). Ia secara luas diharapkan bertemu Bessent untuk pembicaraan perdagangan bilateral.