Jakarta, IDN Times - Banjir bandang yang melanda bagian timur Libya awal pekan ini telah menimbulkan kerusakan masif. Belasan ribu orang dilaporkan tewas dan ribuan lainnya hilang setelah dua bendungan di kawasan tersebut jebol dan menyapu sebagian besar kota di bawahnya.
Namun ahli hidrologi, Abdul Wanis Ashour, mengatakan bahaya yang dihadapi oleh penduduk di kota pelabuhan Derna itu sebenarnya bukan rahasia lagi. Ia mengungkapkan bahwa sistem bendungan tersebut mengalami masalah dan pemerintah pun mengetahuinya.
“Saat saya mengumpulkan data, saya menemukan sejumlah masalah di Lembah Derna: retakan pada bendungan, jumlah curah hujan, dan banjir yang berulang. Saya juga menemukan sejumlah laporan yang memperingatkan akan terjadinya bencana di lembah Lembah Derna jika bendungan tidak dipelihara," katanya kepada Reuters.
Dalam makalah akademis yang diterbitkannya tahun lalu, Ashour memperingatkan bahwa jika bendungan itu tidak segera diperbaiki, maka kota tersebut akan menghadapi potensi bencana.
“Sebelumnya sudah ada peringatan. Negara mengetahui hal ini dengan baik, baik melalui para ahli di Komisi Air Umum atau perusahaan asing yang datang untuk menilai bendungan tersebut,” imbuhnya.