Sepekan Usai Dilanda Banjir, Bantuan Mulai Datang ke Libya

Jakarta, IDN Times - Sepekan setelah diterjang Badai Daniel dan banjir bandang, bantuan internasional mulai berdatangan di Libya timur, terutama Kota Derna yang paling terdampak.
Melansir Channel News Asia, Senin (18/9/2023), tim pencari dan penyelamat menyisir reruntuhan bangunan untuk mencari korban yang diduga terjebak.
“Di Kota Derna ini, setiap keluarga, terkena dampaknya,” kata seorang warga bernama Mohammad Al Dawali.
Sekitar 30 ribu warga kini menjadi tuna wisma. Mereka membutuhkan air bersih, makanan dan tempat tinggal hingga obat-obatan karena meningkatnya risiko terkena penyakit kolera, diare, dan dehidrasi.
1. Bantuan internasional telah tiba
Sementara itu, tim tanggap darurat telah menerima bantuan internasional yang mulai berdatangan. Adapun bantuan tersebut berasal dari Prancis, Iran, Malta, Rusia, Tunisia, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Awalnya, upaya bantuan sempat terhambat karena perpecahan politik yang terjadi di Libya, pasca penggulingan diktator Muammar Khadafi pada 2011.
Libya kini terpecah antara Libya timur dan Libya barat. Pemerintahan yang didukung oleh internasional berlokasi di Libya barat, di ibu kota Tripoli.
2. Jumlah korban tewas lebih dari 10 ribu orang
Jumlah korban tewas akibat banjir bandang di Libya timur pun dilaporkan telah mencapai 11.300 orang.
Sekitar 10 ribu orang juga dikonfirmasi hilang. Kota yang paling parah terdampak adalah Kota Derna di mana mayoritas korban tewas juga berada di kota tersebut.
Akibatnya, Kota Derna terpaksa menguburkan ribuan jasad secara massal. Setidaknya, tiga ribu jasad sudah dikuburkan di Derna.
3. Kegagalan infrastruktur memperparah kondisi Libya timur
Sejumlah pihak menduga pemerintah wilayah timur Libya mengabaikan infrastruktur dan pemeliharaan bendungan. Banjir bandang ini disebabkan oleh Badai Daniel yang membuat dua bendungan di Derna, jebol.
Dua bendungan tersebut juga diketahui tidak diurus denganbaik sejak 2002 silam.