Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tim Medis Indonesia bertugas di Pakistan membantu pemulihan pasca banjir. (dok. KJRI Karachi)
Tim Medis Indonesia bertugas di Pakistan membantu pemulihan pasca banjir. (dok. KJRI Karachi)

Jakarta, IDN Times - Konsul Jenderal RI untuk Karachi, Pakistan, June Kuncoro Hadiningrat memperkenalkan tim medis Indonesia yang akan bertugas di Pakistan untuk membantu negara tersebut paska dihantam banjir bandang.

Tim medis Indonesia ini terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, dokter sepesialis anak, dokter spesialis kulit, dan apoteker dan berasal dari berbagai elemen seperti Kemenkes, TNI, Polri, Universitas Andalas, dan Muhammadyah Disaster Management Centre.

1. Bertugas di dua wilayah selama satu bulan penuh

Tim Medis Indonesia bertugas di Pakistan membantu pemulihan pasca banjir. (dok. KJRI Karachi)

Tim medis Indonesia ini bakal bertugas di dua wilayah selama total kurang lebih satu bulan, yaitu di distrik Mirpur Khas dan distrik Malir Karachi, Bin Qasim.

“Tim akan mulai berangkat ke Mirpus Khas pada 9 Oktober 2022,” kata June, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (11/10/2022).

Selain tim medis, Indonesia juga telah mengirim bantuan kemanusiaan untuk Pakistan dengan total 32 ton dan sudah mendarat di Karachi pada 6 Oktober 2022 lalu.

2. Pakistan mengapresiasi bantuan nyata Indonesia

Tim Medis Indonesia bertugas di Pakistan membantu pemulihan pasca banjir. (dok. KJRI Karachi)

Pakistan sendiri menyampaikan apresiasi yang tinggi atas bantuan nyata Indonesia dan siap berkoordinasi dan memfasilitasi dukungan bagi tim medis Indonesia dalam melaksanakan tugasnya.

Secara umum, banjir mulai surut, namun beberapa wilayah masih tergenang. Banjir di Pakistan tahun ini juga menggenani 20 distrik di Sindh.

Pakistan juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Indonesia melalui Dompet Dhuafa untuk membangun rumah model di distrik Thatta.

3. Rumah model hanya dibangun dalam lima hari

Tim Medis Indonesia bertugas di Pakistan membantu pemulihan pasca banjir. (dok. KJRI Karachi)

June juga menyampaikan tentang bantuan pembangunan rumah model di distrik Thatta yang dilakukan oleh LSM Indonesia, Dompet Dhuafa, yang diharapkan dapat berkembang menjadi pilot project Kampung Indonesia bagi korban banjir Pakistan.

Rumah tersebut dibangun hanya dalam waktu lima hari dengan biaya hanya sebesar Rp50 juta. Saat ini, pemerintah Indonesia sedang mengkaji rencana pengembangan bantuan perumahan Indonesia tersebut.

Editorial Team